BANYUWANGI—Usai berkunjung ke Kampus Untag Banyuwangi, rombongan Universitas Balikpapan berkunjung ke Pendopo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dan disambut langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 78, Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (21/06/2023).
Rombongan Universitas Balikpapan sejumlah 120 orang yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH. Dan Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal diterima hangat oleh jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Rektor Uniba dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas sambutan yang luar biasa oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, khususnya Sugirah selaku Wakil Bupati Banyuwangi. Rektor Uniba juga menyampaikan, bahwa Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah dahulunya bekerja di PT Badak LNG di Bontang. “Meskipun beliau orang Banyuwangi, namun Pak Wakil Bupati ini juga warga Bontang, Kalimantan Timur. Jika ada waktu Pak Wakil Bupati, jalan-jalan ke Balikpapan. Untuk sama-sama mengunjungi ibu kota baru, yaitu Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Mudah-mudahan pertemuan kita ini membawa berkah, antara Uniba dan Kabupaten Banyuwangi,” ujar Rektor Uniba. itu, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi karena kunjungan rombongan Uniba ini disambut dengan sangat baik. Kunjungan rombongan Uniba ke Banyuwangi ini sengaja dilakukan karena Banyuwangi terkenal sebagai kota wisata yang kaya akan budayanya. Dan Banyuwangi di sektor pembangunan pariwisatanya sangat luar biasa perkembangannya. Hingga menurut Rendi Susiswo Ismail, Banyuwangi ini tak kalah dengan Bali, khususnya sektor pariwisata. “Seperti seni tari Gandrung yang dikemas sedemikian rupa, sekarang menjadi salah satu icon bagi Banyuwangi mampu menyedot daya tarik wisatawan dari berbagai daerah maupun luar negeri,” ujar Rendi Susiswo Ismail.
Lebih lanjut Rendi menyampaikan, dirinya sepakat bahwa sektor pariwisata menempati posisi yang sangat strategis, tidak saja bagi Banyuwangi, namun juga Indonesia. Karena sektor pariwisata di Banyuwangi ini dapat menjadi pendapatan untuk kepentingan pembiayaan pembangunan di Indonesia. Sementara di Kalimantan Timur, potensi pariwisata yang bisa dikembangkan juga luar biasa. “Oleh karenanya berkaitan dengan itu, kami tentu perlu belajar dengan daerah-daerah yang sudah maju yang berkaitan dengan pengelolaan sektor pariwisata ini. Mudah-mudahan dari Banyuwangi ini dalam kaitan pengelolaan sektor pariwisata, kita bisa belajar mengelola potensi wisata yang ada di Provinsi Kalimantan Timur,” ungkap Rendi Susiswo Ismail.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Banyuwangi dulu dikenal sebagai kota santet. Sehingga, waktu itu, bupati yang terdahulu, Abdullah Azwar Anas, karena Pemerintah Banyuwangi adalah pemerintah yang berkesinambungan. Artinya melanjutkan program-program yang telah dilakukan Abdullah Azwar Anas selama dua periode menjabat sebagai Bupati Banyuwangi. “Sehingga Banyuwangi yang identik dengan kota santet, kita pikir bersama berubah menjadi kota internet. Dan sekarang memang terbukti bahwa di Banyuwangi ini benar-benar menggunakan sistem teknologi informatika yang sangat luar biasa. Sehingga semua kampung kita sudah terhubung dengan jaringan internet yang terintegrasi dengan Kabupaten Banyuwangi,” ujar Wakil Bupati Banyuwangi.
Banyuwangi adalah kabupaten yang terluas di pulau Jawa dengan luas mencapai 5.782,50 persegi. Oleh karena itu, salah satu unggulannya adalah dengan adanya teknologi internet dan smart kampung inilah Banyuwangi bisa membangun komunikasi, koordinasi dan terintegrasi, sehingga pembangunan di wilayah kampung-kampung ini diharapkan tidak ada yang ketinggalan. Banyuwangi yang dulunya dikenal sebagai kota santet dirubah menjadi kota internet, awalnya banyak sekali rintangan dan tantangan dan akhirnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berpikir bersama menjadi sebuah peluang. “Karena apa, peluang yang dimiliki oleh Banyuwangi, banyak potensi pariwisata khususnya. Dan dicatatan Kementrian Pariwisata, Banyuwangi ini merupakan segitiga emas yang digaris kawah Gunung Ijen dan wisata Alas Purwo. Untuk Gunung Ijen sendiri memiliki blue firenya yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Jadi blue fire di Gunung Ijen ini satu-satunya yang ada di dunia,” pungkas Wakil Bupati Banyuwangi.
Usai menyampaikan kata sambutannya, acara dilanjutkan dengan penukaran plakat dan pemberian cindera mata yang dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah dengan Rendi Susiswo Ismail dan Isradi Zainal dan diakhiri dengan momen foto bersama.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN