Universitas Balikpapan Gelar Wisuda Tahap I Tahun 2023


BALIKPAPAN—Universitas Balikpapan menggelar Rapat Terbuka Senat Universitas Balikpapan Wisuda Program Sarjana, Sarjana Terapan dan Pascasarjana Universitas Balikpapan Tahap 1 tahun 2023 yang digelar di Ballroom Putri Aji Karangmelenu, Lantai 8 Gedung G, Kampus Universitas Balikpapan, Kamis (11/05/2023).

Hadir pada acara tersebut diantaranya Kepala LLDIKTI Wilayah XI Dr. Muhammad Akbar M.Si, Kapoksahli Pangdam VI Mulawarman Brigjen TNI R.P. Ivancius Siagian MA. Sejumlah pejabat yang tergabung dalam Forkompimda Kota Balikpapan. Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH,. Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Belly Away SH, MH,. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Izradi Zainal serta seluruh Wakil Rektor. Para Dekan. Para Ketua Program Studi dan Dosen.

Wisuda kali ini meluluskan 228 peserta. Terdiri dari Fakultas Hukum 8 orang. Program Studi Manajemen 82 orang. Program Studi Akuntansi 37 orang. Fakultas Sastra Inggris 4 orang. Program Studi Teknik Sipil 5 orang. Program Studi Teknik Mesin 9 orang. Program Studi Teknik Elektro 10 orang. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia 1 orang. Fakultas Vokasi Progran Studi K3 sebanyak 51 orang dan Pascasarjana Ilmu Hukum 3 orang. Serta seluruh orang tua wisudawan turut pula hadir pada acara ini.

Di hadapan peserta wisudawan, Rektor Universitas Balikpapan dalam sambutannya menyampaikan, laporan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Di mana, khusus pendidikan mulai dari rekapitulasi penerimaan mahasiswa baru serta IPK yang didapatkan. Menurutnya, Uniba setiap tahun mengalami penambahan jumlah mahasiswa, yang saat ini mahasiswa Uniba berjumlah kurang lebih 7.000 mahasiswa.

Kemudian, terkait dengan pendidikan dan pengajaran mahasiswa atau mereka yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Balikpapan itu, punya IPK rata-rata di atas 3. “Kalau kami rata-ratakan 3 tahun terakhir, mereka memiliki IPK 3,34. Ya dengan demikian kalau misalnya bicara akreditasi ini sebenarnya sudah lebih dari baik sekali dan bisa mengarah ke Unggul, Bapak Ibu sekalian,” ujar Rektor Uniba.

Lebih lanjut Rektor Uniba menyampaikan, terkait penyelesaian studi rata-rata mahasiswa Universitas Balikpapan itu selesai tepat waktu. Begitu juga program magister.  Dan jika Uniba menjadikan akreditasi sebagai bahan penilaian, itu yang mencapai nilai IPK 3,42 di atas baik sekali. Dan selanjutnya terkait dengan penelitian, tahun ini memiliki jumlah penelitian yang cukup besar sebanyak 293. Di mana artikel nasional akreditasi hingga saat ini sebanyak 703. Kemudian yang internasional 48, buku tingkat nasional 42 dan ke depan Uniba akan siapkan buku yang kelas internasional. “Sekedar penyampaian saja ada 9 artikel, begitu juga dengan artikel nasional dengan 245 artikel. Kalau menjadikan kembali akreditasi sebagai acuan, maka Universitas Balikpapan memenuhi kriteria baik sekali dan bahkan bisa lebih ke depan,” lanjut Rektor Uniba.

Menurut Rektor Uniba, Uniba sudah melakukan kerja sama dengan banyak pihak. Baik itu perusahaan di dalam maupun luar negeri. Dalam penyempainyannya, jumlah kegiatan internasional atau kerjasama internasional yang sudah Uniba lakukan adalah sebanyak 17. Kemudian jumlah kegiatan nasional sebanyak 95, jumlah kegiatan wilayah lokal sebanyak 22. Dan yang paling penting dan yang perlu diketahui bersama menurut Rektor Uniba, ini bahkan kesempatan atau pencapaian dalam kriteria BAN PT yang menjadi acuan. Karena kalau bicara BAN PT, bila berbicara verifikasi adalah kualitas ini secara rata-rata. Mulai dari indikator kinerja utama. Kalau tadi IPK untuk sarjana 3,42 kalau magister kami adalah 3,59, sehingga kalau perhitungan skor Universitas Balikpapan memiliki kampus itu adalah kampus yang unggul.

Dipenghujung sambutannya, menurut Rektor Uniba yang paling utama Beliau berharap, para wisudawan diharapkan dapat menjadi bagian untuk ikut berkontribusi pada IKN Nusantara. “IKN Nusantara itu masa depan bangsa ini. Ketika orang bicara IKN, Anda harus yang terdekat dan berupaya keras agar bisa masuk menjadi salah satu karyawan atau misalnya pegawai di IKN Nusantara. Untuk itu saya berpesan, yang sudah menjadi alumni Universitas Balikpapan agar memahami atau mempersiapkan diri agar dapat berkontribusi di IKN Nusantara,” pesan Rektor Uniba.

Usai memberikan kata sambutannya, giliran Dr. H. Rendi Susiswo Ismail yang memberikan kata sambutannya. Dalam sambutannya Rendi menyampaikan, berdirinya Universitas Balikpapan ini awalnya didirikan atas inisiatif dari para tokoh yang peduli terhadap persoalan pendidikan di Balikpapan. Menurut Rendi Susiswo Ismail, tokoh-tokoh purnawirawan, aktivis dari organisasi kemasyarakatan dan juga adanya dukungan dari birokrat secara khusus.

Universitas Balikpapan ini berdiri awalnya didukung oleh Pangdam VI Mulawarman pada saat itu dijabat oleh Mayor Jenderal TNI ZA Maulani.  Sehingga  dapat berlangsung hingga sekarang dan kemudian telah melahirkan ribuan alumni Universitas Balikpapan yang tersebar di berbagai daerah dengan berbagai macam posisi dan profesi. “Serta para alumni ini memiliki kapasitas kapasitas yang saya kira telah banyak yang menduduki posisi-posisi strategis, baik untuk lingkup pemerintahan, mulai di tingkat provinsi dan daerah. Serta yang lain. Begitu pula di dunia usaha juga banyak yang sukses. Karenanya, ini adalah menjadi komitmen kami dan agar bagaimana Universitas Balikpapan, sebagaimana idealisme pendirian awalnya, adalah untuk  membantu masyarakat, khususnya berkaitan dengan persoalan pendidikan. “Karenanya, ini adalah menjadi komitmen kami dan Universitas Balikpapan sebagaimana idealisme pendirian awalnya adalah untuk bagaimana membantu masyarakat khususnya berkaitan dengan persoalan yang menyangkut ketersediaan SDM,” ujar Rendi Susiswo Ismail.

Lebih lanjut Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, untuk itu Universitas Balikpapan telah mengedepankan kualitas. Itulah sebabnya secara fisik Universitas Balikpapan menetapkan visi sebagai perguruan tinggi yang Unggul, perguruan tinggi yang Mandiri dan perguruan tinggi yang Berbudaya.

Untuk itu, bagaimana agar para alumni-alumni Universitas Balikpapan memiliki integritas yang sangat baik dan kemudian mampu menunjukkan integritasnya, untuk terjun di masyarakat. Sehingga, persoalan-persoalan yang berkaitan dengan moralitas, berkaitan dengan norma-norma dan nilai-nilai itu bagi alumni Universitas Balikpapan tidak ada persoalan, baik dalam kondisi dan perkembangan situasi seperti apapun.

Lebih lanjut Rendi Susiswo menyampaikan, dengan akan dibukannya Fakultas Kedokteran di Universitas Balikpapan, didasari dengan berbagai pertimbangan. Selaku Ketua Dewan Pembina Yapenti Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan menganggap hal ini begitu mendesak untuk hadirnya Fakultas Kedokteran. Menurutnya kebutuhan tentang ketersediaan tenaga kesehatan di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur masih sangat besar dan belum bisa dicukupi oleh penyelenggaraan fakultas kedokteran yang sekarang diselenggarakan oleh beberapa Perguruan Tinggi, seperti Unmul, Unlam kemudian Palangkaraya dan Universitas Tanjungpura itu tidak cukup memenuhi target pemenuhan tenaga kesehatan khususnya di bidang kedokteran.

Oleh karena itu, Rendi berkomitmen dan telah menyiapkan investasi yang tidak sedikit, untuk membangun kampus Fakultas Kedokteran. “Jadi saya laporkan kepada Pak Kepala LLDIKTI, ini adalah bagian dari kampus kami untuk Fakultas Kedokteran,  yang saat ini kita sedang membangun rumah sakit. Sebab harus ada teaching hospitalnya yang sekarang masih dalam proses pembangunannya. Begitu pula, Uniba sudah bisa bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina. Mudah-mudahan Fakultas Kedokteran Universitas Balikpapan bisa berdiri. Sehingga kemudian, Bapak Ibu sekalian, jika ada orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi dokter yang biayanya sangat luar biasa itu tidak perlu harus ke Jawa, di Universitas Balikpapan juga bisa,” ujar Rendi Susiswo Ismail disambut tepuk tangan para wisudawan.

Usai menyampaikan sambutannya, acara dilanjutkan Orasi Ilmiah oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XI Dr. Muhammad Akbar. Di hadapan ratusan wisudawan, Muhammad Akbar menyampaikan tentang leadership atau kepemimpinan. Tahun ini memasuki masa Pemilu. Dimana setiap 5 tahun ketika menjelang Pemilihan Umum, intensitas pembicaraan tentang leadership, baik itu lokal maupun nasional itu pasti hangat dan pasti menarik untuk diperbincangkan.

Namun sebaliknya menurut Dr. Muhammad Akbar, ketika diskusi yang keluar itu adalah sikap pesimis atau apatis terkait dengan apa iya Pemilihan Umum itu bisa melahirkan pemimpin yang kita harapkan? Di situ debatnya pemimpin yang seperti apa? Apakah akan lahir pemimpin yang berkualitas dan bermoral atau sebaliknya? Ini pun tidak bisa disalahkan, tentang pendapat umum atau ke masyarakat yang mengatakan ini menjadi persoalan besar, karena fakta menunjukkan di seluruh level, di seluruh jenis kepemimpinan, baik di kampus maupun di lembaga pemerintah, sektor manapun itu, ada saja oknum yang bermasalah dengan nilai-nilai yang bahkan masyarakat memvonis tidak bermoral karena pelanggarannya memang betul-betul melanggar, bukan cuma hukum positif saja tetapi kaidah-kaidah agama, norma-norma agama dan norma norma budaya yang berlaku justru turut menjadi suatu pertanyaan khalayak ramai. 

Menurut Muhammad Akbar, masalah generasi muda, apakah ini menjadi pertanda bahwa kita krisis kepemimpinan tentu menjadi harapan bersama.  Menurutnya, Uniba ini melahirkan pemimpin atau calon pemimpin yang sudah ribuan. Banyak sekali contoh, yang bisa mengisi kepemimpinan di pemerintahan maupun di sektor bisnis, yang diperlukan adalah transformasi dan memiliki daya tangkap kepedulian yang tepat terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Dr. Muhammad Akbar memaparkan, saat beberapa tahun bekerja di pemerintahan yang banyak menggunakan elektronik ataukah sistem Informatika komputer, itu adalah alat atau sarana untuk merubah dalam rangka berkomunikasi.  

Beliaupun berpesan, agar para wisudawan terus berani atau berinovatif serta memiliki kreativitas tinggi. Karena mengambil resiko dengan sumber daya yang terbatas dan bisa membuat program-program untuk merubah kepemimpinan seperti saat ini. Selalu proaktif terutama dalam mencegah ataukah melakukan tindakan preventif yang bisa saja berakhir kemungkinan hal-hal yang bisa merugikan. “Inilah yang digunakan di dalam yang saya sebutkan, yaitu era di mana memaksimalkan atau memanfaatkan media elektronik untuk memberikan pelayanan kepada publik atau kepada masyarakat. Sesungguhnya di situ posisinya, bagaimana cara pemimpin ini memanfaatkan keahliannya menggunakan teknologi informasi dalam memberikan layanan kepada publik,” pungkasnya.

Usai menyampaikan orasi ilmiahnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan para peserta yang mengikuti wisuda dan pembagian ijazah. Di mana ada 10 Wisudawan terbaik yang tampil ke depan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sumpah  janji wisudawan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan momen foto bersama.

 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN