Universitas Balikpapan Bebaskan Uang Gedung Bagi Calon Mahasiswa Baru Penghafal Alquran


BALIKPAPAN—Universitas Balikpapan membuka kesempatan pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur khusus yaitu jalur Tahfidz ALquran. Di mana para calon mahasiswa ini akan dibebaskan Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendidikan (SPFP) atau dengan kata lain dibebaskan biaya uang gedung. Pada jalur pendaftaran Tahfidz ini ada tiga calon mahasiswa yang mengikuti test hafalan Alquran yang berlangsung di Masjid Amirulhaq, Kampus Uniba, Rabu (7/12/2022).

Ke tiga calon mahasiswa itu merupakan tahap pertama untuk jalur tahfidz, mereka adalah Muhammad Khubaib, Andi Novitasari dan Umar. Ke tiganya menjalani uji test secara langsung dengan dihadapkan tiga orang juri yang sengaja didatangkan dari luar kampus. Ke tiga juri tersebut adalah Ustadz Iqbal Tri M.Pd dari Wahdah Islamiah Kota Balikpapan. Ustadz Afif Zakariah S.Pdi, M.Pd, dari Ummi Balikpapan dan juri yang ketiga adalah Ustadz Shabir Badwin dari Istiqomah.

Hadir pada acara Test Hafalan Alquran ini diantaranya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Wakil Rektor Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Rahmat Rusli ST, MT, serta turut pula hadir sejumlah dosen dan staff Universitas Balikpapan.

Sebelum acara dimulai, Rektor Uniba dalam kata sambutannya mengatakan,  pada hari ini adalah proses penerimaan mahasiswa baru, atas saran dari Ketua Dewan Pembina, bahwa Uniba akan menerima mahasiswa baru secara khusus bagi mereka yang tahfidz Alquran. Menurutnya, kegiatan ini suatu kebanggaan, bahwa para calon mahasiswa yang memiliki ilmu berupa penghafal Alquran akan mendapat penghargaan dan keistimewaan untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di Universitas Balikpapan. Dan sebagai Rektor Uniba, beliau menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ketua Dewan Pembina, yang telah menginisiasi atau mengeluarkan kebijakan terkait dengan program ini. 

Rektor Uniba juga memberikan apresiasi kepada peserta test hafalan Alquran yang sudah bekerja keras untuk menghafal sebelum melakuan test hafalan yang dilaksanakan pada hari ini. "Saya rasa pada hari ini, di masjid yang indah ini, semoga mendapatkan kebaikan dan keberkahan. Harapan saya semoga ide basar ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di kampus ini mendapatkan keberkahan dari Allah. Saya berdoa mudah-mudahan proses ini berjalan secara baik dan berkah," Ujar Rektor Uniba sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini. 

Menurut Ustard Afif Zakariah selaku Ketua Dewan Juri, usai mengetes para calon mahasiwa baru ini mengatakan, dari tiga kandidat yang diuji, ketiganya dinyatakan lolos dan memang benar sudah menghafalkan Alquran, namun perlu murojaah yang lebih kuat lagi. Karena memang standard penilaian yang ditetapkan oleh Universitas Balikpapan ini tidak main-main. Test penghafalan Alquran ini sudah masuk standar Musabaqoh Tilawatul Quran (MTQ).  Penilaian yang lain diantaranya adalah, ada kelancaran, tidak boleh mengulang-ngulang. Kemudian aspek tajwidnya harus benar-benar sesuai dengan Tajwid. Dan pengucapan huruf itu juga harus sesuai dengan standard. Serta kefasihan dan adabnya juga kami nilai. “Kualitas bacaannya tidak hanya sekedar lancar, tetapi juga huruf demi hurufnya itu sifatnya, mahroztnya itu harus betul-betul sesuai,” ujar Ustadz Arif Zakariah.

Lebih lanjut Ustadz Arif Zakariah menyampaikan, adapula penilaian yang masuk kategori diantaranya adalah sifatul huruf, ada akamul huruf, akamul waqaf wal ibtidaiya. Jadi tidak hanya sekedar berhenti, tetapi bagaimana mengulangnya itu tidak sampai merusak makna. Serta ada pula penilaian kelancaran suara dan irama. Dari tiga peserta tadi, ada satu peserta yang nilainya sangat baik, kemudian ada yang baik dan yang terakhir adalah cukup baik. Jadi ketiganya dinyatakan lolos.

Ustard Afif Zakariah juga menyampakan, selaku pengurus Ummi Balikpapan yang merupakan lembaga penjamin mutu pembelajaran Alquran. Baru kali ini dirinya melakukan pengujian di perguruan tinggi. Biasanya Ummi Balikpapan ini hanya memberikan training kepada guru-guru sekolah dan menstandarkan proses pembelajaran di sekolah-sekolah yang ada di Balikpapan. Bukan hanya sekolah berbasis keagamaan saja, namun sekolah umumpun turut serta. Mulai dari SMA, SMK, SMP dan SD baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. “Baru kali ini kami diundang menjadi dewan juri, khusus jalur tahfidz atau penghafal Alquran yang ingin kuliah di Uniba. Di mana Uniba akan menggratiskan calon mahasiswa baru yang hafal Alquran, mulai dari 3 Juzz, 7 Juzz dan 10 Juzz. Ini luar biasa, sebab kami belum pernah sebelumnya menjadi juri khusus calon mahasiswa yang hafal Quran seperti yang dilakukan oleh Universitas Balikpapan hari ini,” ujar Ustadz Afif zakariah.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH, dihadapan sejumlah wartawan mengatakan, program ini baru pertama kali ini dilakukan oleh Universitas Balikpapan saat penerimaan mahasiwa baru di Tahun Akademik 2023-2024. Hal ini sengaja dilakukan untuk menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dimulai sejak awal, terutama pada calon-calon mahasiswa Universitas Balikpapan. Dan proses rekruitmen untuk membangun manusia seutuhnya itu salah satu diantaranya adalah dengan menggratiskan uang gedung bagi mahasiswa-mahasiswi yang hafal Alquran, terutama untuk komunitas muslim.

Menurutnya, dengan adanya jalur calon mahasiswa yang memiliki kemampuan menghafal Alquran itu, Universitas Balikpapan memberikan keistimewaan bagi calon mahasiswa-mahasiswi yang memiliki kemampuan hafalan Alquran tersenut. Tentu dengan persyaratan memiliki hafalan Alquran minimal 3 Juzz. Dan program jalur tahfidz ini merupakan yang pertama dan akan dilakukan secara berkelanjutan hingga penutupan pendaftaran berakhir pada 31 Januari 2023 yang akan datang serta tidak membatasi quota.

Pada kesempatan ini Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, tidak hanya bagi umat Islam, Rendi juga sedang menyiapkan formula agar umat beragama lain bisa menikmati program serupa. “Ke depan akan kami siapkan formulanya, baik umat nasrani maupun yang lain. Ini wujud keberagaman di Universitas Balikpapan dan pengamalan sila pertama,” pungkas Rendi Susiswo Ismail.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN