Uniba Terpilih dari 3 Perguruan Tinggi di Indonesia untuk Menerima Program Pembangunan Working Space dari Kementrian Perindustrian


BALIKPAPAN--Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kampus Universitas Balikpapan. Kunjungan kerja ini disambut langsung oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH diruang kerja Rektor Uniba, Rabu (26/10/2022).

Hadir dalam pertemuan adalah Dr. Ir. Heru Kustanto M.Si selaku Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian beserta rombongan. Mereka diterima langsung oleh Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH,. Wakil Rektor Bidang Akademik Ir. Manaseh M.Eng. Wakil Rektor Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Rahmat Rusli ST, MT, didampingi sejumlah staffnya.

Dalam kunjungan ini, Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian beserta rombongan langsung menuju ke lantai 10 untuk melihat secara langsung suasana Working Space. Di mana pembuatan Working Space ini dibiayai langsung oleh Kementrian Perindustrian. Dan Universitas Balikpapan hanya menyiapkan ruangan yang khusus dibuat working space ini. Uniba juga merupakan satu dari dua perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang mendapatkan program ini.

Dr. Ir. Heru Kustanto M.Si mengatakan program Pinoti ini  adalah  tindak lanjut kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang datang ke Uniba bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada 18 Juni 2022 lalu. Menurutnya, pihaknya mendukung kewirausahaan yang ada di Uniba ini, salah satunya melalui pembangunan Co Working Space ini. “Co Working Space ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa-mahasiswa  tingkat akhir yang memiliki jiwa kewirausahaan, memiliki proposal-proposal bisnis, terutama yang berkaitan dengan sektor industri, seperti manufaktur. Di sinilah mereka saling belajar dan bertukar pikiran,” ujar Heru Kustanto.

Lebih lanjut Heru Kustanto mengatakan, dengan didirikannya working space di kampus Uniba yang dikhususkan kepada mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wira usaha, Maka Kementrian Perindusrian akan membantu, tidak hanya membantu pembuatan working space saja namun juga Kementrian Perindustrian akan memberikan program-program pendampingan untuk membantu mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang memiliki proposal bisnis untuk terus didorong agar menjadi calon-calon wira usaha yang handal, khususnya wira usaha industri melalui program Pinoti ini.

Ia juga menyampaikan, bahwa Kementrian Perindustrian akan memiliki tim konsultan yang sudah disiapkan yang nantinya akan memilih, termasuk Tim dari Uniba untuk menyampaikan agar membentuk kelompok mahasiswa yang memiliki ide-ide bisnis kemudian nantinya akan dilakukan penilaian.  Paling tidak minimal ada dua kelompok mahasiswa yang memiliki proposal bisnis yang nantinya akan ada program-program pendampingan. Baik mulai dari perencanaan usaha hingga pengembangan usaha, misalkan pendaftaran merek, produksi sampai dengan jejaring mareketingnya. Jadi dengan adanya working space inilah sebagai wadah mahasiswa untuk saling berdiskusi dalam membahas wira usaha, khususnya wira usaha industri. Dan working space ini sengaja didesain bagus dan nyaman, agar para mahasiswa yang ingin menjadi wira usaha dapat menggunakan working space ini untuk melakukan diskusi dan menerima masukan dari para pendamping seperti dari Kementrian Perindustrian.

Heru Kustanto juga menyampaikan, di Indonesia hanya ada 3 perguruan tinggi yang terpilih mendapatkan program Pinoti ini, pertama Universitas Hasanuddin Makasar, Kemudian Universitas Raden Fatah di Palembang dan ke tiga adalah Universitas Balikpapan. Jadi hanya ada 3 perguruan tinggi di Indonesia yang mendapatkan program ini. Menurutnya, Uniba dijadikan model untuk pengembangan wira usaha di sektor industri. Terpilihnya Uniba dalam program Pinoti ini melalui beberapa pemilihan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu, salah satunya adalah dengan adanya pemindahan ibu kota, yaitu IKN Nusantara. “Jadi kita terus mendorong, agar Balikpapan sebagai salah satu penyangga IKN, tentunya berkaitan dengan penyiapan SDM di bidang industri di Balikpapan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Kesepakatakan Bersama Antara Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri dengan Universitas Balikpapan Tentang Pelaksanaan Pekerjaan  Co Working Space Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknoligi (Pinoti) yang diparaf oleh Heru Kustanto dan Rahmat Rusli. Sedang penandatanganannya dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal dan Dr. Ir. Dodi Rahadi M.T, selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri  Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 

 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN