Uniba Gelar Workshop Bersama PII dan PT Hutama Karya, Puluhan Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi Sekaltim Hadir


BALIKPAPAN—Puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi mengikuti Workshop yang diprakarsai oleh Universitas Balikpapan dan Persatuan Insinyur Indonesia (PPI) dan PT Hutama Karya dengan tema Penerapan Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi Berbasis Teknologi Digital yang digelar di conference room Kampus Universitas Balikpapan, Kamis (19/01/23).

Ke 5 perwakilan perguruan tinggi yang mengikuti workshop ini diantaranya, perwakilan dari Universitas Mulawarman, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Politeknik Samarinda, Instititut Teknologi Kalimantan dan Politeknik Negeri Balikpapan serta sejumlah perwakilan dari mahasiswa Universitas Balikpapan sendiri.

Pada kesempatan ini hadir Wakil Rektor Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Rahmat Rusli ST. MT., dan sejumlah narasumber diantaranya, Amy Rachmadhani selaku Manager Digital Construction, Divisi Sistem, IT dan Riset Teknologi, PT Hutama Karya (Persero) dengan menyampaikan materi penyampaian mengenai gambaran umum BIM. Kemudian Syaiful Bahtiar selaklu Project Manager, Proyek Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KTT Kariangau, PT Hutama Karya (Persero) dengan materi yang disampaikan adalah mengenai Implementasi BIM dalam Proyek Jalan Tol IKN Kariangau - Karang Juang. Kemudian Windy Kurniawan selaku BIM Coordinator, Proyek Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KTT Kariangau, PT Hutama Karya (Persero), dengan materi yang disampaikan adalah tentang BIM dalam sesi hands-on (Building Information Modeling) BIM Authoring Tools. Selanjutnya narasumber berikutnya adalah Salsabil Wahyu Widigda selaku Operational BIM, PT Hutama Karya (Persero) dan yang terakhir yang menjadi pembicara adalah Ni Putu Pande Dhea PM selakun Operational BIM, PT Hutama Karya (Persero) dengan materi yang disampaikan adalah tentang BIM dalam sesi hands-on (Building Information Modeling) BIM Authoring Tools.

Sementara itu Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia, I Kayan Sutrisna mengatakan, bahwa PII mendukung pembangunan IKN. Namun Badan Kejuruan Sipil sebagai salah satu sentra excellent dari PII khususnya sipil, PII tidak hanya bersifat strategis saja namun juga melibatkan praktisi. Oleh sebab itu Badan Kejuruan Sipil bekerja sama dengan beberapa universitas, dalam hal ini Universitas Balikpapan. Di mana kegiatan ini juga didukung oleh PT Hutama Karya selaku partner di PII.

Kolaborasi antara PII dan PT Hutama Karya bersama Universitas Balikpapan dengan melakukan workshop ini untuk mempraktikan teknologi-teknologi software yang paling banyak dipergunakan di dunia kontruksi saat ini. Seperti dalam pembangunan jalan, gedung, bendungan dan lain-lain, yang sudah sangat advance yaitu workshop BIM (Building Information Modeling), yang merupakan salah satu software yang paling banyak dipergunakan di hampir seluruh dunia. “Mulai dari perencanaan, pelaksanaan proyek itu sendiri hinga sampai pengendalian,” ujarnya.

Dengan adanya workshop ini PII berharap, agar para mahasiswa yang mengikuti workshop ini sudah mulai faham, bahwa dunia sudah berubah dan tuntutannya di luar sangat tinggi. Sehingga dari awal PII mengajak untuk membangun kesadaran para mahasiswa, sebagaimana para mahasiswa belajar ilmu-ilmu dasar serta belajar mengenai penggunaan aplikasi sofrtware BIM tadi. Menurutnya, masih ada kesenjangan antara output diperguruan tinggi dan kebutuhan dunia industri itu masih jomplang.

Untuk itu lanjut I Kayan Sutrisna, perguruan tinggi seyogyanya menghasilkan lulusan sudah harus dikembangkan lebih jauh oleh kalangan pelaku industri, baik dari Diklatnya maupun universitas-universitas yang ada di industri tadi, untuk mengisi kesenjangan tadi.

Menurutnya, di dunia industri diperlukan tiga hal, teoria atau knowledge, skill yang lebih penting dan attitude. Itulah yang akan PII bangun, sehingga sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi, dunia industri dan asosiasi, baik asosiasi profesi maupun asosiasi industri. Sehingga pelan-pelan yang namanya kesenjangan SDM itu bisa dikurangi, walaupun itu tidak mudah. Karena teknologi jauh lebih cepat maju, dibanding kita yang menyikapinya. “Akan tetapi kita tidak boleh putus asa, sehingga pelan-pelan badan kejuruan sipil bekerjasama dengan banyak universitas, ke depan kita harapkan, bukan hanya di Balikpapan tapi juga di daerah-daerah lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Made Bhela Sanji Buana selaku Kepala Unit Center of Excellence PT Hutama Karya (Persero) mengatakan, PT Hutama Karya Persero salah satu BUMN di bidang kontruksi salah satunya adalah fokus terhadap pembangunan SDM. Seperti pengeloaan proyek berbasis teknologi digital itu menjadi hal yang sangat penting. Maka dari itu menurutnya, para insinyur muda, insinyur baru dan mahasiswa harus dibekali dari dini. Agar bagaimana bisa mengelola proyek menggunakan teknologi digital. Maka dengan demikian semuanya akan lebih baik secara biaya, baik secara mutu hingga baik secara waktu.

Hutama Karya sering kali menggandeng beberapa asosiasi, salah satunya PII dan Universitas Balikpapan. Menurutnya, ini akan terus dibantu dan kolaborasi untuk kedepannya. Hutama Karya sengaja menghadirkan 5 narasumber yang seluruhnya dari PT Hutama karya. “Mereka itu adalah praktisi yang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan digital platform. Nah ini akan kita sharing kepada mahasiswa. Harapannya ketika mahasiswa lulus, dia tinggal kerja langsung. Baik di proyek kita maupun di proyek lain,” pungkasnya.

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan ir. Maslina MM, MT mengatakan, workshop ini merupakan yang pertama kali bagi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan yang mendapatkan peluang untuk menyelenggarakan workshop ini. Pihaknya merasa senang sekali dan mengucapkan terimakasih sekali atas kegiatan workshop ini. Di mana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan memiliki tiga program studi, seperti Program Studi Teksik Sipil, Teknik Lingkungan dan Teknik Arsitektur. “Dengan adanya workshop ini, para mahasiswa kami dapat menerima ilmu dan selulusnya nanti mereka bisa bekerja, sesuai dengan tuntutuan pasar kerja. Khususnya di bidang kontruksi, yang tentu saja sangat membantu sekali kepada mahasiswa kami,” ujar Marlina.

Dengan diadakannya workshop ini, mahasiswa Uniba akan mendapatkan ilmu pengetahuan berupa BIM (Bulidning Information Modeling) yang sangat dibutuhkan dan menunjang dalam hal majemen proyek. “Sehingga di saat melakukan pekerjaan, dapat tepat waktu, sesuai perencanaannya. Dan satu hal yang paling penting adalah untuk pembangunan berkelanjutan. Karena proyek-proyek startegis nasional harus didukung dengan teknologi digital, yang mana sangat berkaitan sekali dengan Teknik Sipil,” ujarnya.

Maslina berharap, dengan mengikuti workshop ini, bisa menjadi keberlanjutan dalam hal kerjasama yang lain, salah satunya seperti program magang, pelatihan dengan bekerjasama dengan PII dan PT Hutama Karya. Karena PII memiliki chanel dengan perusahaan-perusahaan kontruksi. Sehingga Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Uniba bisa ikut berkontribusi lebih banyak di dalam pembangunan IKN Nusantara.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN