Undang Wakil Menteri KLHK, Uniba Gelar Kuliah Umum


BALIKPAPAN--Wakil Menteri (Wamen) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Alue Dohong tampil sebagai pembicara dalam Kuliah Umum dengan tema “Lingkungan Hidup dan Kehutanan di IKN” yang digelar di conference room Kampus Universitas Balikpapan, Jumat (05/08/2022).

Kehadiran Wamen LHK juga didampingi oleh Anggota DPD-RI Dapil Kaltim Zainal Arifin, Amd.Kep. Serta hadir pada acara Kuliah Umum ini diantaranya Ketua Dewan Pembina Yapenti Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH,.  Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Serta hadir pula sejumlah Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi dari seluruh fakultas dan program studi serta mahasiwa-mahasiswi Universitas Balikpapan.

Rektor Uniba dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kehadiran Wamen KLHK ini untuk memberikan kuliah umum, sebab Wamen KLHK ini menurut Rektor Uniba jika bicara lingkungan, bicara kehutanan atau bicara hal-hal yang terkait lingkungan di IKN, Wamen KLHK ini lebih menguasai lebih lengkap, baik selaku Wamen juga Dewan Penasehat Otoritas IKN.  Rektor Uniba juga mengatakan,  ada issue semestinya  putra daerah yang mengisi di Otorita IKN, Rektor Uniba bersama Gubernur Kaltim dan Pak Mas Jaya selaku Rektor Universitas Mulawarman kemudian Pak Doktor Alue Dohong selaku Wamen KLHK dan satu lagi Lidia yang dianggap orang Kalimantan Timur yang hendaknya masuk di dalam Otorita IKN. “Dan di dalam perjalanannya, saya secara khusus oleh Kepala Otorita IKN untuk mendampingi. Di sinilah awal kami bersinergi dengan Pak Wamen dalam membahas IKN,” ujar Rektor Uniba.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Yapenti Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH., dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Wamen KLHK ini sebuah kejutan yang luar biasa. Sebab Beliau sudah lama merindukan Wamen KLHK untuk bertemu. Kebetulan sebagai orang Dayak, Rendi Ismail menyampaikan bahwa Wamen KLHK ini salah satu kebanggaannya, sebab mendapatkan posisi sebagai pembantu presiden. “Saya berharap ke depan, beliau bisa menjadi Menteri, bahkan Menteri koordinator, siapapun itu presidennya. Saya juga mendukung jika ada orang Kalimantan diberikan kesempatan lebih dan terlibat langsung dalam proses pembangunan di negeri yang sangat kita cintai ini,” ujar Dr. H. Rendi Susiswo Ismail.   

Wamen KLHK Dr. Alue Dohong diawal kuliah umumnya menyampaikan, ada 4 hal yang ingin Beliau sampaikan, pertama adalah kenapa mungkin IKN harus di Kalimantan? Ke 2 adalah apa sih peran kementrian dalam konteks ikut membangun IKN ke depan? Yang ke 3 adalah terkait bagaimana masalah-masalah lingkungan, khususnya eks-eks bekas tambang dan juga masalah sampah. Dan yang ke 4 adalah tentang kinerja, di mana saja peluang mahasiswa atau warga yang dilakukan oleh Universitas Balikpapan di dalam kaitan pembangunan IKN.

Lebih lanjut Wamen KLHK mengatakan, perpindahan ibu kota ke IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara salah satunya adalah kemacetan setiap hari di Jakarta. Di mana biaya kemacetan per hari pernah diestemasi hampir 80 Triliyun Rupiah setiap hari. Bagaimana tidak, sekarang ini jalan tol seharusnya bebas hambatan, namun kenyataannya jalan tol itu macet. Berapa bahan bakar yang dibakar, BBM yang dihabiskan hanya karena kemacetan. Belum lagi spare part kendaraan bermotor yang rusak. Belum lagi biaya kesehatan karena volusi udara dan biaya sosial ekonominya. Sehingga jika dipaksakan juga pasti costnya akan lebih besar. Jadi jika dipaksakan juga pulau Jawa itu sudah tidak mampu lagi menampung penduduk dan volume kendaraan. Inilah salah satu alasan untuk memindahkan ibu kota negara ke IKN Nusantara yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam salah satu materi yang disampaikannya adalah dengan diundangkannya UU No. 3 Tahun 2022 tentang IKN, proses pemindahan, pembangunan dan penyelenggaran Ibu Kota Nusantara telah memiliki landasan hukumyang kuat, sehingga hal ini menjadi momentum penting untuk melakukan reformasi dan transformasi struktural dalam berbagai bidang termasuk membangun kehidupan dan peradaban ekologis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di IKN Nusantara.

Kemudian Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan berbagai macam kajian termasuk KLHK dan menyusun berbagai dokumen perencananaan terpadu IKN, termasuk Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dan konsep Forest City, Sponge City and Smart City.

Lalu di dalam berbagai dokumen perencanaan tersebut akan menjadi basis dalam penyususunan dokumen-dokumen perencanaan terpadu IKN yang lebih rinci seperti Rencana Induk Ibu Kota Nusantara yang lebih rinci, Rencana Tata Ruang (RTR KSN IKN dan RDTR KIPP IKN), Rencana Tata Bangungan dan Lingkungan (RTBL), yang semuanya akan menjadi acuan proses pemindahan, pembangunan dan penyelenggaran Ibu Kota Nusantara.

Beliau kembali menyampaikan Ibu Kota Nusantara dirancang dengan konsep sebagai kota yang aman, modern, berkelanjutan dan berketahanan yang menjadi acuan (role model) bagi pembangunan dan pengelolaan kota di Indonesia dan dunia. Unsur-unsur penting kota berkelanjutan tersebut antara lain mencakup, mengelola sumber daya secara tepat guna. Pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien. Pengelolaan sampah berkelanjutan dan lingkungan alam dan binaan yang sinergis dengan konsep kota di dalam hutan (forest city) untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan minimal 75 persen kawasan hijau serta menyeimbangkan ekologi alam, kawasan terbangun dan sistem sosial yang ada secara harmonis.

Usai memberikan Kuliah Umumnya acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kemudian penyerahan cindera mata yang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Pembina kepada Wamen KLHK Dr. Alue Dohong dan acara ditutup dengan foto bersama.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN