BALIKPAPAN—Masih dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Universitas Balikpapan mengelar acara Gebyar Kebangkitan Nasional dengan tema “Menyongsong Indonesia Emas dan Percepatan IKN Nusantara” yang digelar di halaman Kampus Universitas Balikpapan, Rabu malam (24/05/2023).
Hadir pada acara itu diantaranya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH,. Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Billy Away SH, MH. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Ir. Manaseh, M.Eng, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik. Merry K. Sipahutar, Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama. Ir. Rahmat, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni. Sejumlah Dekan, Ketua Program Studi dan Dosen serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Universitas Balikpapan.
Selain dihadiri kalangan internal Kampus Universitas Balikpapan, juga hadir Ketua Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan (FKPB) Kota Balikpapan. Diantaranya Kerukunan Ikawangi Kaltim dan Ikawangi dari berbagai kota dan kabupaten yang ada di Kaltim. Selain Ikawangi, ada pula beberapa paguyuban dari daerah lain yang ada di Balikpapan yang turut hadir memeriahkan kegiatan.
Acara ini diawali menyanyikan lagu Indoensia Raya, pembacaan doa yang dibacakan oleh Ketua MUI Kota Balikpapan, Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri, MA. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tarian Dayak. Lalu menyanyikan menyanyikan Satu Nusa Satu Bangsa dan Padamu Negeri yang dipimpin oleh Dr. H. Rendi Susiswo Ismail.
Pada kesempatan ini, Rendi Susiswo Ismail dalam sambutannya menyampaikan, dirinya merasa bangga atas kehadiran undangan yang membludak malam itu. Bukan hanya keluarga besar dan mahasiswa Universitas Balikpapan saja, namun juga sejumlah paguyuban dari berbagai daerah juga hadir untuk menyemarakan Gebyar Hari Kebangkitan Nasional malam itu. Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini. Tanggal 20 Mei adalah tongak awal bagi bangsa Indonesia terbangunnya sebuah kesadaran untuk bagaimana kemudian bangsa Indonesia harus terbebas dari penjajahan.
Lebih Lanjut Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, Bangsa Indonesia ini diperlakukan tidak adil oleh bangsa penjajah dalam kurun waktu tiga setangah abad lamanya. Dalam perspektif kesejarahan yang sama sama dipahami, betapa perlunya gerakan kesadaran akan arti kebangsaan. Kesadaran yang dalam arti bahwa, Bangsa Indonesia harus bebas dan merdeka, itu dimulai dari institusi pendidikan. Sebagaimana diketahui bersama, pada tanggal 20 Mei 1908, ada seorang dosen di perguruan tinggi di sekolah kedokteran Belanda yang bernama Stovia, mencetuskan gagasan untuk bagaimana arti pentingnya bangsa ini harus hidup dalam sebuah komunitas bangsa. “Walaupun pada saat itu kesadarannya baru sebatas di lingkungan komunitas Jawa. Dan tranformasi pemikiran itu didirikan oleh Dokter Wahidi Sudiro Husodo, yang telah melakukan berbagai macam pendekatan dan upaya-upaya kepada kalangan pelajar dan kalangan mahasiswa yang pada saat itu kuliah di sekolah Kedokteran Jawa, yakni Stovia,” ujar Rendi Susiswo Ismail.
Stovia adalah lembaga pendidikan yang memang didirikan oleh Belanda lalu bisa mengakomodir anak-anak Indonesia, walaupun waktu itu terbatas pada kalangan bangsawan saja, yakni di bidang kedokteran. Pemikiran-pemikiran tentang pentingnya sebuah kebangsaan ditranformasikan oleh Dokter Wahidin Sudiro Husodo untuk difahamkan kepada kalangan pelajar. Sehingga kemudian sambutan kalangan kaum muda, mahasiswa yang kebutulan kuliah di Stovia sangat luar biasa sambutannya. Sehingga, kemudian Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 mendiirikan sebuah organisasi pergerakan yang kemudian dalam sejarah Indonesia dikenal dengan Budi Utomo. “Itulah sebabnya, pada malam ini, dengan nilai-nilai spirit kebangsaan, saya menggagas pertemuan malam ini, untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional yang ke 115 di halaman kampus Universitas Balikpapan. Kenapa saya lakukan ini, agar ini dapat membangkitkan kesadaran dan semangat kaum muda. Para mahasiswa, anak-anak saya, kalian adalah pemegang peranan strategis dan pengwaris serta pemilik masa depan republik ini ,” ujar Rendi Susiswo ismail disambut tepuk tangan meriah dari para mahasiwa dan undangan yang hadir pada malam itu.
Usai menyampaikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan penampilan Tarian Jejer Gandrung. Kemudian dilanjutkan dengan Tarian Buto. Dan yang paling menarik adalah ketika sekelompok perempuan menyanyikan lagu Caping Gunung. Pada momen ini, Rendi Susiswo Ismail bersama Isradi Zainal tampil di atas panggung. Mereka berdua ikut menari di atas panggung. Tentu saja penampilan mereka berdua menambah suasana acara semakin meriah.
Dipenghujung acara, dilanjutkan dengan acara yang dinanti-dinanti, yaitu penampilan Demmy Yoker, seorang penyanyi terkenal di tanah Jawa yang biasa membawakan lagu lagu Jawa yang berasal dari Banyuwangi. Penampilan Demmy Yoker mampu menghibur seluruh undangan yang hadir. Demmy Yoker tampil dengan membawakan lagu berjudul Tutupe Wirang, Kesucian Ati, Kelangan dan Edan Turun. Acara ini pun berlangsung lancar tanpa adanya hambatan sedikitpun hingga berakhir tepat pukul 23.45 WITA.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN