Sejumlah Mahasiswa FKIP Ikuti Seminar UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dalam Perspektif Pancasila


BALIKPAPAN—Sejumlah mahasiswa dari FKIP Universitas Balikpapan menggelar seminar dengan tema “UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dalam Perspektif Pancasila” yang digelar secara luring dan daring di ruang konferensi Kampus Uniba, Senin (27/06/2022).

Seminar ini disampaikan oleh Dr. Ashari Sofyaun, M.M, yang juga dosen di FKIP Universitas Balikpapan. Ashari menyampaikan nilai-nilai yang ada di Pancasila itu ketika dikolaborasikan dalam aktifitas ekonomi maka sudah jelas terkait dengan masalah moral dan peran pemerintah.

Ashari juga menyampaikan bagaimana nilai-nilai Pancasila itu sebagai idiologi atau pandangan hidup bangsa Indonesia yang selama ini diyakini sebagai pedoman untuk semua sektor kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi. Pancasila itu adalah sebagai penyaring. Menurutnya para pelaku ekonomi ini berhasil atau sudah menerapkan nilai-nilai yang ada di 5 sila tersebut, maka dirinya optimis bahwa apa yang dilakukan oleh pelaku ekonomi itu bisa maksimal. “Karena mereka menjalankan bisnis sesuai dengan moral, bagaimana sesuai dengan keadilan. Misalnya jangan sampai mengeksplotasi tenaga kerja. Memberikan upah-upah yang layak. Ini kan nyambung dengan Pancasila, yaitu keadilan dan sisi kemanusiaan. Itu yang diajarkan dalam nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi menurut Dr. Ashari Sofyaun, M.M, adalah dalam konteks ekonomi, nilai Pancasila menjadi platform pembangunan manusia untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Menurutnya terdapat 5 platform yang harus dikuasai dan aplikasikan, yaitu : pertama adalah Moral Agama yaitu Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME. Ke 2 adalah Moral Kemanusiaan yaitu Bangsa Indonesia sadar bahwa manusia memiliki martabat dan derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (Tidak mengeksploitasi tenaga kerja, Upah/gaji yg layak). Ke 3 adalah Moral Nasionalisme Ekonomi yang maksudnya adalah Usaha ke arah bersatu untuk membina nasionalisme dalam ekonomi negara Indonesia seperti mencintai produk local dan mengurangi impor. Ke 4 yaitu Moral Kerakyatan, yang artinya adalah sistem pemerintahan di Indonesia kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Serta yang terakkhir adalah Moral keadilan, maksudnya adalah mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan ekonomi (harus mendapat penguatan dari pemerintah).

Usai memberikan seminar, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Baik peserta yang hadir secara langsung di ruang konferensi tersebut maupun peserta yang hadir secara daring.

 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN