BALIKPAPAN—Salah seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Balikpapan meraih gelar Profesor. Dosen itu bernama Prof. Dr. Dra. Misna Ariani MM., yang resmi menyandang gelar Profesor dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tertanggal 25 Juni 2025. Dengan Sertifikat Uji Kompetensi Jabatan Akademik Dosen Nomor : 09079/B4/DT.04.01/2025.
Sebagai rasa syukur atas peraihan gelar Profesor kepada Misna Ariani, FEB Uniba mengadakan syukuran yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Sejumlah Wakil Rektor. Dekan FEB Dr. Drs. H. Tamzil Yusuf. Wakil Dekan FEB Dr. Dwi Susilowati. Ketua Program Studi Manajemen. Ketua Program Studi Akuntansi. Para dosen dan staff yang ada di FEB Universitas Balikpapan.
Rektor Uniba dalam sambutannya memnyampaikan selamat atas diraihnya gelar Profesor kepada Misna Ariani. Rektor juga mengimbau kepada para dosen dan pejabat fungsional yang sudah bergelar Doktor agar bisa menjadi guru besar atau professor seperti Prof. Misna Ariani.
Rektor Uniba juga menyampaikan, bahwa pencapaian gelar Profesor kepada Misna Ariani tak lepas dari dukungan dan perjuangan FEB Uniba yang bahu-membahu mensukseskan Misna Ariani untuk menjadi Profesor. “Akan tetapi ada satu hal yang tidak kalah penting, pencapaian gelar Profesor Misna Ariani berkat dukungan semua pihak,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, dengan ditetapkannya Misna Ariani sebagai Profesor yang selesai di tahun 2025 ini, merupakan tahun keberkahan bagi Uniba, Misna Ariyani menjadi Profesor, Magister Manajemen resmi dibuka dan izin Fakultas Kedoteran Uniba juga telah terbit di tahun 2025 ini.
Menurut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, mudah-mudahan tahun depan terhadap kepangkatan memang harus dipahami betul, bahwa yang berkaitan dengan hal-hal seperti ini di dalam proses penyelenggaraan pendidikan menjadi sesuatu yang harus mendapatkan prioritas. Secara regulatif bahwa guru besar atau Profesor itu adalah kepangkatan. Jadi setelah Asisten Ahli kemudian Lektor Kepala dan selanjutnya adalah Guru Besar. Karena itu Dr. H. Rendi berharap, menyangkut persoalan kepangkatan ini harus menjadi perhatian bersama.
Dari sekian banyak Doktor yang ada di Uniba, yang menyangkut soal kepangkatan, mungkin beberapa waktu lalu masih dianggap tidak terlalu cukup penting. Sehingga banyak diantara dosen tidak menjadikan ini sebagai perhatian. “Namun saat ini, ternyata menjadi persyaratan untuk mengukur mutu, mengukur kualitas, di dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi, proses ini wajib dilalui oleh para dosen agar bisa meraih gelar Profesor,” pungkasnya.
Pada Kesempatan ini, Prof. Misna Ariani dalam sambutannya menyampaikan, setelah ditetapkan menjadi seorang Profesor, menurutnya tak lepas dari doa serta dukungan dari rekan-rekannya, khususnya Rektor Uniba, Wakil Rektor II Dr. Rihfenti, Dr. Nurlia dan Dr. Tamzil Yusuf.
Menurutnya atas diraihnya gelar Profesor, memang butuh perjuangan yang panjang. Akan tetapi semua itu bisa dijalankan dengan pendampingan serta pengawalan ketat dari Dr. Rihfenti selaku WR II dan Dr. Nurlia. “Saat itu saya diberi waktu 6 hari untuk menyelesaikan dokumen saya. Waktu itu saya sempat menyerah. Namun di hari ke tiga Bu Nurlia bilang, jangan ibu harus, karena ini pesan dari Pak Rendi, ibu harus berjuang,” ujarnya.
Tentunya hal ini harus Ia jalani, sehingga Prof. Misna hingga tidak bisa tidur kala itu, karena khawatir masih ada berkas yang diminta hingga dini hari. Bahkan sampai pada pukul 02.00 wita, karena ini sangat ketat agar bisa mendapatkan gelar guru besar yang dibutuhkan oleh Universitas Balikpapan.
Tahun 2025 ini merupakan tahun keberuntungan Prof. Misna dan berkah bagi Dr. H. Rendi dan Rektor Uniba, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan. “Alhamdulillah Pak Pembina, Pak Rektor dan Dekan saya, atas dukungan penuh bapak, saya bisa sampai di titik ini tidak sendiri. Ini berkat doa teman-teman semua, keinginan teman-teman semua. Serta dukungan dari tim-tim kepegawaian, yang membuat saya bisa berdiri di sini saat ini,” pungkasnya.
Usai menyampaikan sambutan, acara dilanjutkan dengan acara pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, setelah itu potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada Prof. Misna Ariani. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Rektor Uniba, lalu potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada Dekan FEB Dr. H. Tamzil Yusuf.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN