BALIKPAPAN—Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur (DWK) Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH., memberikan kesempatan kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Republik Indonesia Mayjen Pol (Purn) Sudarto Danusubroto, saat ia menyampaikan kata sambutannya di acara pembukaan seminar Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis Pemanfaatan Iptek Tahun 2023, yang digelar di Ballroom Putri Aji Karangmelenu, Lantai 8, Gedung G, Kampus Universitas Balikpapan, Rabu (22/11/2023).
Pada kesempatan ini, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail tidak memberikan kata sambutan yang panjang. Karena Ia ingin memberikan kesempatan kepada Sudarto Danusubroto, untuk bisa memberikan sambutan, nasehat atau pandangannya. Karena yang hadir pada kesempatan ini adalah para mahasiswa Universitas Balikpapan, dari kalangan generasi muda. “Terimakasih Pak Jenderal yang sudah berkenan untuk hadir di acara ini. Maka dengan segala kerendahan hati kami ingin Bapak berkenan untuk memberikan motivasi, bagi anak anak saya untuk bagaimana melangkah ke depan. Khususnya dalam menyambut kehadiran IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Dan ini kehormatan bagi saya untuk Pak Jenderal,” ujar Dr. Rendi Susiswo Ismail.
Pada kesempatan yang sama Mayjen Pol (Purn) Sudarto Danusubroto dalam beberapa kata sambutannya menyampaikan, kebetulan dirinya ke IKN sudah 3 kali dan yang terakhir adalah peresmian rumah sakit dengan Presiden Joko Widodo sebulan yang lalu. Bahkan sebelumnya ia pernah ke Keraton Kerajaan Kutai Kartanegara dan diberikan pakaian adat Kutai bahkan Ia sempat diberikan gelar. "Mohon maaf, saya lupa gelar apa yang diberikan Sultan Kutai kepada saya waktu itu," ujarnya.
Ia merasa bersyukur karena bisa bertemu para mahasiswa Uniba yang usianya tak jauh berbeda dengan usia cucu-cucunya sendiri. Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar terus belajar setinggi mungkin. Karena masa depan Indonesia ada di tangan para mahasiswa semua. Ia pun merasa bangga dengan para mahasiswa Uniba. Dan Ia berharap agar Uniba ini mampu melahirkan tenaga-tenaga dan cerdik pandai untuk Indonesia ke depan.
Untuk itu, dengan ditetapkannya IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara itu sebenarnya adalah mimpi Presiden Soekarno. Dan kebetulan Ia pernah menjadi Ajudan Presiden Soekarno pasca Supersemar. Iapun mengaku pernah mendampingi Presiden Soekarno ditahanan selama 2 tahun. Tapi tidak ada pengorbanan yang sia-sia dari seorang Bapak Bangsa.
Dan kemudian Ia sendiri menyaksikan, putrinya menjadi Presiden yang ke lima, yaitu Megawati. Cucunya menjadi Ketua DPR RI, Puan Maharani. Dan kader terbaiknya Pak Jokowi yang menjadi Presiden 2 periode. “Dan saya bukan siapa-siapa. Saya hanyalah seorang perwira menengah yang ditugasi menjadi ajudan beliau waktu Pak Soekarno masih menjadi Presiden Republik Indonesia," ujarnya.
Sudarto mengutarakan bahwa Ia sempat job less. Namun kemudian namanya direhabilitasi oleh Jenderal Benny Moerdani dan Jenderal Polisi Hoegeng yang saat itu menjadi Kapolri. "Dan pada tahun depan dirinya sudah 6o tahun mengabdi kepada negara,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Sudarto pernah menjadi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia selama 32 tahun dan pensiun di tahun 1990. Di mana pada tahun itu Kapolri sekarang Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo masih menjadi Taruna.
Menjelang masa pensiunnya, Ia sempat menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat. Dan pernah menjadi anggota DPR RI selama 3 periode, yang dimulai dari awal reformasi. Lalu menjadi ketua MPR RI selama 2 tahun. Kemudian sampai saat ini Ia menjadi Watimpres dan sudah memasuki Watimpres periode ke 2.
Ia berpesan kepada seluruh mahasiswa, agar tetap berkarya untuk bangsa. Karena nanti IKN Nusantara itu ada di PPU dan itu mimpi Bung Karno kala itu. Bahwa pembangunan itu jangan hanya Jawa Sentris, tapi harus Indonesia sentris. “Bung Karno pernah menyampaikan bahwa ibu kota akan dipindahkan ke Palangkaraya. Tapi saya liat, di Penajam, IKN sekarang, jauh lebih bagus jika dibandingkan Palangkaraya,” ujarnya.
Iapun berpesan kepada para mahasiswa, khususnya dari keluarga yang tidak mampu seperti yang Ia alami, agar tetap berjuang untuk masa depan, membantu pembangunan Indonesia Maju, demi Indonesia Emas Tahun 2045 yang akan datang.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN