Selanjutnya Bapak Bambang Setiono, selaku Ketua ALFED dari Jakarta memberi gambaran cikal bakal terbentuknya ALFED, yang diprakarsai para Dosen di seluruh wilayah provinsi yang ada di Indonesia. Untuk menjadi anggota ALFED para dosen dari jurusan apa saja dapat bergabung, karena tujuan ALFED sendiri adalah berperan sebagai konsultan dalam mengelola keuangan Masyarakat di Indonesia dalam membebaskan mereka dari jeratan para Rentenir (diluar system formal) hingga masuk ke system yang Formal. Sebagaimana diketahui bahwa Masyarakat semakin miskin oleh korban rentenir yang biayanya sangat tinggi, disinilah peran para Dosen mengembangkan pengetahuan dan merapkan dengan dasar ilmu yang nyambung, maka pemahaman masyarakat akan system pengelolaan keuangan akan jelas. ALFED akan memberi ruang kepada para dosen untuk menulis baik tentang Balikpapan, Papua dan daerah mana saja dan membuat jurnal untuk membantu atau membangun masyarakat. ALFED ada di seluruh Indonesia, jadi para dosen bisa Link dengan Perguruan Tinggi lain (exchange) untuk menggarap daerah mana yang menarik untuk di kaji dan di explore. ALFED mengajak masyarakat berperan dengan simple technology, agar mereka keluar dari jerat diluar system formal pengeloalan keuangan (rentenir) dengan perangkat Smart Phone sebagai alat mengajak client/nasabah kita untuk menabung dan Investasi. Masyarakat akan dilatih dalam pengetahuan simple accounting dengan alat itu sehingga keluarga bisa membuat laporan keuangan, data pendapatan keluarga, pengeluran keluarga dan indikasi-indikasi keuangan. Jadi kalu program ini jalan maka ALFED akan menjadi partner pemerintah , dan ALFED didukung oleh OJK. Data-data yang terkumpul melalui system ini adalah rahasia, hanya masyarakat pemilik data yang bisa melihat. Ini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi bagi dosen. Demikian Bapak Bambang Setiono menjelaskan peran ALFED di tengah masyarakat dalam membantu atau mendidik mereka dalam mengelola keuangannya, sebagai peran para dosen dalam membantu Masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan. Penandatanganan MoU berlangsung sekitar jam 16.00 yang diakhiri sesi photo bersama, Selanjutnya pak Bambang Setiono melanjutkan perjalanan ke Tarakan untuk missi yang sama di Universitas Borneo Tarakan.