Membuat 2 Judul Buku, Dr H Rendi Susiswo Ismail Berhasil Mendapatkan Sertifikasi Dari MMLI


BALIKPAPAN—Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH., berhasil membuat dua judul buku dalam waktu hampir bersamaan. Kedua buku itu telah mendapatkan Sertifikat dari Mafy Media Literasi Indonesia (MMLI) bersama Perpustakaan Nasional dan Ikatan Penerbit Indonesia tertanggal 28 Oktober 2024.

Ke 2 buku tersebut, yang pertama berjudul “HUKUM & ETIKA LINGKUNGAN” dengan nomor  ISBN: 978-623-8789-58-0. Buku dengan 413 halaman ini lahir dari kepedulian dan dedikasi tinggi terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup semakin kompleks dan menjadi isu global yang mendesak untuk ditangani. Kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, menuntut perhatian dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat.

Menurut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, buku ini merupakan buah dari keprihatinan dan tanggung jawab sebagai seorang akademisi dan praktisi hukum terhadap semakin kompleksnya permasalahan lingkungan hidup di era modern ini. Fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, telah menjadi alarm bagi semua untuk lebih peduli dan berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian alam.

Lebih lanjut Ia mengatakan, buku ini dibuat atas kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup harus terus ditumbuhkembangkan, diiringi dengan pemahaman yang komprehensif tentang hukum dan etika yang mengaturnya. Buku ini hadir sebagai ikhtiar untuk memberikan gambaran yang utuh tentang konsep, prinsip, dan implementasi hukum serta etika lingkungan dalam konteks nasional maupun global.

Penulis menyajikan analisis mendalam mengenai berbagai isu krusial seperti pencemaran, kerusakan hutan, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber daya alam. Lebih dari sekadar paparan teoritis, buku ini juga dilengkapi dengan studi kasus dan contoh-contoh konkret yang relevan dengan kondisi terkini. “Tentunya kami berharap buku ini dapat menjadi panduan praktis bagi para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku industri, akademisi, mahasiswa, hingga masyarakat umum dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Dr. H. Rendi Susiswo Ismail. 

Rupanya proses penulisan buku ini bukanlah hal yang mudah. Penulis menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, namun semangat untuk berbagi ilmu dan kepedulian terhadap masa depan lingkungan hidup menjadi motivasi utama untuk terus berkarya. “Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan buku ini di masa mendatang. Akhir kata, kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi seluruh elemen bangsa dalam upaya kita bersama untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan demi generasi masa kini dan masa depan,” imbuhnya.

Kemudian untuk buku yang ke 2 berjudul “HUKUM ADAT Teori dan Perkembangannya” dengan nomor ISBN: 978-623-8789-59-7. Buku 374 halaman ini dibuat lahir dari kegelisahan, keingintahuan, dan kecintaan mendalam terhadap warisan budaya leluhur yang tak ternilai harganya, Hukum Adat. Perjalanan menelusuri jejak-jejak hukum adat ibarat menapaki lorong waktu, menyingkap tabir sejarah yang sarat makna dan kearifan. Di setiap lekuk dan liku perjalanan ini, penulis menemukan kepingan-kepingan mozaik yang begitu indah, yang apabila disusun dengan seksama akan membentuk sebuah maha karya agung yang memukau.

Hukum adat bukanlah sekadar kumpulan aturan usang yang tergerus zaman. Ia adalah nafas kehidupan, jiwa yang mengalir dalam setiap denyut nadi masyarakat adat. Ia adalah cerminan kearifan lokal yang lahir dari interaksi harmonis antara manusia dengan alam dan Sang Pencipta.

Di era modernisasi yang serba cepat ini, eksistensi hukum adat seringkali dipertanyakan. Ia dianggap tidak relevan, tertinggal, bahkan menjadi batu sandungan dalam arus kemajuan zaman. Namun, penulis percaya bahwa di balik stigma tersebut, tersimpan nilai-nilai luhur yang justru dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan kontemporer. Buku ini hadir sebagai ikhtiar kecil untuk menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai luhur hukum adat dengan tuntutan zaman.

Buku ini bukanlah kitab suci yang memuat segala jawaban. Ia hanyalah setitik tinta yang diharapkan dapat menorehkan inspirasi, memantik diskusi, dan membangkitkan semangat untuk bersama-sama melestarikan dan mengembangkan hukum adat sebagai jati diri bangsa.

Kepada para pembaca, penulis menitipkan buku ini sebagai jendela kecil untuk mengintip keindahan dan kearifan hukum adat. Semoga buku ini dapat menjadi teman perjalanan dalam memahami kekayaan budaya bangsa, serta menginspirasi langkah dalam membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera. “Akhirnya, kami menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,” pungkasnya. 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN