BALIKPAPAN—Usai menghadiri kuliah umum, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman MP menyempatkan diri untuk bertemu dengan sejumlah awak media yang digelar di halaman Kampus Universitas Balikpapan, Jumat (22/07/2022).
Salah seorang wartawan sempat mengajukan pertanyaannya, salah satunya adalah konsep apa yang akan ditawarkan kepada IKN Nusantara dalam ketahanan pangan. Mendengar pertanyaan seperti itu dengan tegas Beliau menjawab, di Penajam Paser Utara, menurutnya ada 100 ribu benih kemudian ada 100 ribu lagi masih dalam perawatan.
Menurutnya, secara nasional, Indonesia memiliki rawa 20juta hektar. 20juta hektar ini kalau digarap bisa menghidupi 1 miliar penduduk Indonesia sampai 100, 200 bahkan 400 tahun ke depan.
Kemudian khusus untuk IKN, 100ribu hektar ini akan dilakukan intensifikasi. Menurut Amran, khusus untuk penduduk IKN, ini dipergunakan untuk kebutuhan pangan, khususnya beras. Di Kalimantan Timur sendiri itu penduduknya hanya 3 juta. Ditambah nanti saat IKN berjalan sebesar 1,5 juta hingga 2 juta orang. “Nah 5 juta ini bisa ditopang hanya 25 sampai 50ribu hektar. Artinya apa? Yang 100ribu ini cukup, dengan catatan, planting indexnya naik, yaitu 3 kali panen,” ujarnya.
Yang ke dua menurut Amran, produksifitasnya naik, yaitu bibit ungul. Itu bisa dua kali lipat. Planting desknya naik 2 kali lipat, berarti sudah 4 kali lipat naik. Menurut Amran, ini sudah terpenuhi dengan keadaan sekarang.
Beliau melanjutkan untuk ketahanan pangan di Kaltim sudah dirintis sejak dulu. Konsepnya yang dulu adalah bagaimana Kalimantan ini mandiri dan berdaulat. Sebab jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan dari Sulawesi Selatan, maka bianya angkutnya ditanggung oleh masyarakat, sehingga menimbulkan inflasi. “Makanya konsep kami, kalau Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan ada rawa kami bangun. Itu ada ratusan ribu yang bisa dijadikan ladang pertanian,” ujarnya.
Lebih lanjut Beliau menyampaikan, kebutuhan beras untuk Kalimantan Timur yang menopang adalah Paser, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Saat dirinya menjadi Menteri Pertanian, sempat memberikan teknologi yang lengkap waktu itu. Sehingga beras yang dari Surabaya kalau berlebih, maka akan diekspor. Namun menurutnya, di Kaltim ini, sudah mampu menghidupi di tempat lain. Seeperti ekspor ke Malaysia dan seterusnya.
Dia berepesan kepada UNIBA agar kampus ini menjadi pelopor dan menjadi pionir, kalau perlu menurutnya, UNIBA ini menjadi universitas terbaik di Indonesia. Dirinya salut kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE,SH,MH dan Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. H. Isradi Zainal. “Karakter beliau ini luar biasa. Aku Kagum. Dibangun kampus sebesar ini dalam waktu yang tidak terlalu lama ditambah dengan jumlah mahasiswa yang mencapai belasan ribu orang,” pungkasnya.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN