2 Februari 2017, Universitas Balikpapan mendapat kunjungan dari Wakil Duta Besar New Zealand Ibu Naomi Kyriacopoulos. Beliau disambut oleh Dr. Piatur Pangaribuan selaku Rektor Universitas Balikpapan dan Ketua Pembinan YayasanDWK Universitas Balikpapan Bapak Rendi Susiswo Ismail.S.E.,S.H.,M.H beserta jajaran Struktural Universitas balikpapan. Ibu Naomi yang telah pernah bertugas di Indonesia tahun 2002 pada saat Tsunami di Aceh dan kembali pada tahun 2004 pada saat pembangunan Aceh sebagai missi kemanusiaan bencana Tsunami dari Pemerintahan New Zealand. Setelah terpilih menjadi Wakil Duta Besar New Zealand untuk Indonesia pada bulan September 2016, Naomi Kyriacopoulos telah berkunjung ke bebrapa kota, yaitu Aceh, Bali, Lombok dan hari ini di Balikpapan. Rencana kunjungan selanjutnya adalah mengunjungi Wali Kota Balikpapan, Polda Kaltim dan rencananya akan kembali ke Jakarta besok tanggal 02 Februari 2017. Kunjungan beliau di kampus Universitas Balikpapan menjadi suatu kehormatan, demikian Bapak Rendi Sisiswo Ismail yang juga disambut baik oleh Rektor Universitas Balikpapan Dr. Piatur Pangaribuan. Pertemuan selama 1 jam lebih di Ruang kerja Rektor UNIBA, berjalan dengan santai dan ceria, karena baik Naomi maupun dari pihak Universitas saling berbagi informasi dikedua Negara. Beliau melontarkan pertanyaan tentang kondisi politik, Negara dan social di Indonesia selama kurang lebih 10 tahun lebih setelahbeliau meninggalkan Indonesia, yang kemudian disambut oleh Bapak Rendi Sisiswo Ismail dengan menggambarkan situasi perpolitikan dan keragaman agama dan budaya di Indonesia namun tetap terjalin dalam satu kesatuan yaitu Bhinneka Tunggal Ika, termasuk kemajuan berdemokrasi di Indonesia, dan tentang pilkada yang tidak terlepas dari nuansa politik dengan berbagai cara pendekatan untuk menarik simpatisan pemilih, namun sejauh itu aman-aman saja dan tidak menimbulkan konflik yang berdampak pada social dan masyarakat dalam hal persatuan dan kesatuan. Sementara Rektor Universitas Balikpapan Dr. Piatur Pangaribuan mengulas tentang peran Universitas di Indonesia dalam kelangsungan pembangunan Bangsa dan Negara, dimana Mahasiswa tidak terlibat dalam politik praktis, cukuplah mereka mengembangkan pengetahuan berpolitik dan berdemokrasi di Kampus saja, dan khususnya Mahasiswa di Kampus Universitas tidak melibatkan diri dalam hal-hal yang berbau politik termasuk demo-mendemo, kecuali pada kegitan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dan seremonial resmi dari Pemerintah Daerah atau Propinsi. Naomi juga menanyakan tentang Pilkada di Balikpapan dan secara nasional, yang di beri gambaran oleh pak Rendi Susiswo Ismail, dimana pemilihan Walikota akan beralangsung di tahun 2019 sementara pemilihan Gubernur akan berlangsung pada tahun 2018, sajauh yang berlangsung pelaksanaan Pilkada di Kalimantan Timur, berlangsung dengan aman dan lancar, bila secara Nasional mungkin ada pengaruh politik dan lebih menyita perhatian namun tidak berdampak secara signifikan ke daerah. Dibanding dengan pelaksanaan pemilihan Pejabat Pemerintahan di New Zealand Naomi mengatakan bahwa di New Zealand sudah lebih aman dan ini tentunya karena New Zealand hanya bependuduk sekitar 1 juta jiwa dan Partai juga tidak sebanyak Partai yang ada di Indonesia. Beliau melihat bahwa Pilkada di Indonesia dan kehidupan berdemokrasi sangat menjadi perhatian namun menyenangkan bagi rakyat Indonesia. Tentu dari pertemuan ini beliau berjanji akan menindak lanjuti kerjasama, dan akan melihat kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat dilakukan selaku Wakil Duta Besar New Zealand untuk Indonesia khusunya pada Univesitas Balikpapan, dan Ketua Pembina Yayasan Bapak Rendi Susiswo Ismail. SE.,S.H.,M.H, menawarkan kesediaan Universitas Balikpapan menyambut mahasiswa dari Universitas di New Zealand mengunjungi Balikpapan dan melayani dalam bentuk pertukaran budaya. Pertemuan berakhit pada Jam 11.15 dengan memberikan kenang-kenangan dari Rektor dan Ketua Pembina Yayasan DWK Univrsitas Balikpapan, yang selanjutnya ditutup dengan sesi photo bersama.