BALIKPAPAN—Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Program Studi Teknik Sipil menggelar Yudisium Semester Genap YudiTahun Akademik 2023/2024 yang dilaksanakan di ruang Jelau, Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sabtu (05/10/2024).
Hadir pada acara Yudisium ini diantaranya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Wakil Rektor I Bidang Akademik Ir. Manase M.Eng. Wakil Rektor IV Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Rahmat Rusli ST. MT. Dekan FTSP Ir. Maslina ST. MT. Wakil Dekan FTSP Dr. Marthaena Kencana ST. MT. Ketua Program Studi Teknik Sipil Gunaedy Utomo ST.MT. Serta sejumlah dosen dan pejabat struktural di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ada yang menarik pada acara Yudisium kali ini, seluruh pesertanya mengenakan busana daerah nusantara yang berjumlah 58 orang. Ada yang mengenakan busana daerah Jawa, Sulawesi, Banjar, Batak dan beberapa busana daerah lainnya.
Ir. Maslina ST. MT., dalam sambutannya menyampaikan, Yudisium adalah agenda paling penting bagi mahasiswa setelah memenuhi syarat selama menempuh pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Di mana Yudisium ini terbagi tiga konsentrasi, yaitu bidang tranportasi, bidang manajemen kontruksi dan bidang instruktur. Di mana seluruh peserta Yudisium meraih nilai IPK rata-rata 3,71.
Lebih lanjut Ir. Maslina ST. MT menyatakan, agar para peserta Yudisium diharapkan menjadi ilmuwan yang intelektual yang kompeten dan berguna bagi bangsa dan negara. Sehingga bisa mengharumkan nama almamater.
Jumlah alumni Teknik Sipil yang tercatat dari 2014 hingga saat ini sudah mencapai 547 orang. Ini data dari tahun 2011. Awalnya Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan itu lepas dari Fakultas Teknik. Awalnya adalah Fakultas Teknik yang bergabung dari Program Studi Teknik Mesin, teknik Elektro, dan saat itu Industri belum bergabung. Ada Teknik Sipil, di mana pada tahun 2010 kala itu terpisah menjadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan sendiri. “Jadi data ini diambil dari data dari tahun 2011 sampai tahun 2024, ada sebanyak 547,” ujarnya.
Selama ini FTSP sudah melakukan kerjasama yang sangat mendukung bagi lulusan FTSP. Di mana FTSP membekali dalam hal kompetensi keahlian yang bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi. “Jadi kami melakukan kerjasama dengan Balai Jasa Kontruksi, tidak hanya terhadap sertifikasi kompetensi mahasiswa saja. Tetapi juga meningkatkan kompetensi dosen dalam bidang masing-masing, khususnya teknik sipil. Menjadi asesor dan juga telah mendapatkan pelatihan HTUT,” ujar Maslina lagi.
Ir. Maslina ST. MT., berpesan kepada peserta Yudisium agar teruslah belajar di manapun, kapanpun dan dari siapapun. Belajar tidak hanya di bangku kuliah. Namun di dalam kehidupan sehari-haripun kita bisa belajar. “Teruslah berkarya sesuai dengan potensi kita dan jadilah pribadi yang mampu memberikan dampak untuk orang banyak. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain,” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta Yudisium.
Usai menyampaikan sambutannya, dilanjutkan dengan sambutan Rektor Universitas Balikpapan. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan, bahwa Yudisium kali ini memang seharusnya pesertanya mengenakan pakaian adat seperti sekarang ini, untuk menandakan bahwa bangsa Indonesia memiliki beragam suku dan budaya yang jumlahnya sangat banyak. “Ini menandakan, bahwa Yudisium kali ini benar-benar menampilkan budaya bangsa Indonesia yang patut kita banggakan dan lestarikan. salah satunya seperti sekarang ini, kalian mengenakan busana adat daerah,” ujar Rektor Uniba.
Rektor Uniba juga menyampaikan selamat kepada peserta Yudisium. Sebab semua yang ditempuh selama kuliah, semua tantangan, semua tugas-tugas, semua ilmu, sudah didapatkan oleh seluruh peserta Yudisium. “Dan, Insya Allah masa depan yang cerah sudah menanti. Kenapa saya katakan demikian, oleh karena anak-anak Teknik Sipil ini jangan pernah khawatir masa depan selama anda memegang ijazah Teknik Sipil,” ujarnya.
Menurut Rektor Uniba, Teknik Sipil adalah menyangkut masalah infrastruktur di Indonesia masih banyak yang belum terbangun. Terlebih Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara dan dibutuhkan tenaga-tenaga teknik sipil untuk berpartisipasi dalam membangun IKN.
Untuk itu salah satu cara untuk bersaing adalah maka para peserta Yudisium hari ini harus punya pembeda. Di mana kurikulum yang sudah dipelajari di Uniba ini tidak jauh berbeda dengan UGM dan tidak jauh berbeda dengan kampus-kampus terkenal di Indonesia. “Untuk itu saya memohon kalian mesti memiliki keunggulan tersendiri yang memang dibutuhkan oleh kegiatan infrastruktur, pembangunan, baik jalan dan jembatan. Apa itu? Keselamatan kontruksi. Ini menjadi pembeda kampus-kampus lain di Indonesia. Jadi keselamatan kontruksi itu harus anda miliki,” ujar Rektor Uniba.
Sesuai dengan motto Uniba, Unggul, Mandiri dan Berbudaya, untuk itu persiapkan diri dengan baik bahwa alumni Uniba berkompetensi, siap berkompetisi dan siap segalanya. Kemudian Mandiri, mulai dari sekarang jangan menjadi beban orang tua lagi. Untuk itu usahakan bisa makan dengan hasil jerih payah sendiri. Dan ke tiga adalah berbudaya. Menurut Rektor Uniba, para peserta Yudisium boleh yang terbaik atau yang terhebat, akan tetapi kita mesti berbudaya. “Memiliki kedisipilinan, sederhana, dan siap berkompetensi, maka saya yakin kalian semua bisa menjadi pribadi-pribadi yang tangguh,” pungkas Rektor Uniba.
Pada kesempatan ini, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dengan diadakannya Yudisium, ini menandakan bahwa para peserta Yudisium telah melewati masa perkuliahan selama 8 semester, dengan segala macam rintangan dan bisa juga hambatan. Namun para peserta Yudisium ini mampu melewatinya dan hari ini seluruh peserta Yudisium berhak menyandang gelar Sarjana Teknik atatu ST.
Dr. H. Rendi Susiswo ismail berpesan kepada peserta Yudisium, baik yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja. Karena para peserta Yudisium ini telah mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa selama menjalani masa perkuliahan. Untuk itu Beliau berpesan, dengan ilmu yang didapat selama kuliah agar menjaga integritas. “Ini penting sekali, karena integritas ini sejatinya adalah faktor utama saudara-saudara sekalian untuk bisa sukses. Dalam artian anda boleh hebat menjadi ahli tenaga ketekniksipilan. Dengan berbagai macam keahlian yang ada. Tapi kemudian kalau anda sebagai orang yang ahli. Dengan prediket kesarjanaan, namun integritas tidak anda jaga. Maka biasanya orang-orang yang tidak bisa menjaga integritas biasanya tidak cukup sukses dalam hidupnya. Dan ini sudah banyak buktinya,” ujar Dr. Rendi Susiswo Ismail.
Seperti semboyan Universitas Balikpapan, Unggul, Mandiri dan Berbudaya. Unggul itu adalah keunggulan yang dimiliki oleh aspek keilmuan. Dengan keahlian dan kompetensi terkait keunggulan secara karakter agar para peserta Yudisium diharapkan memiliki integritas yang tinggi. “Menjaga kejujuran. Bekerja secara professional. Hingga dengan demikian, maka paripurnalah anda sebagai orang yang mendapatkan kesarjanaan itu,” ujarnya.
Begitu pula aspek profesionalisme itu juga diharapkan menjadi yang terdepan bagi seluruh peserta Yudisium. Maka ketika diserahkan tanggungjawab, maka professional para peserta Yudisium harus ditunjukan dengan sebaik-baiknya. “Sehingga dengan dimikian, maka kita semua dapat dikatakan sebagai orang-orang yang dipercaya,” pungkasnya.
Usai menyampaikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan SK Yudisium dan menyerahkan surat keterangan berupa SK Yudisium dan juga plakat kepada seluruh peserta dengan cara dipanggil secara bergiliran. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan peserta Yudisium peraih IPK tertinggi, yakni Annisa Octavia dari Program Studi Teknik Sipil dengan IPK 3,93.
Kemudian acara dilanjutkan pengumuman busana terbaik bagi peserta Yudisium dan ditutup dengan acara pertunjukan dari masing masing kelompok konsentrasi Program Studi Teknik Sipil.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN