Kenakan Baju Adat, 94 Mahasiswa Fakultas Vokasi Ikuti Yudisium


BALIKPAPAN—Sebanyak 94 mahasiswa Fakultas Vokasi Program Studi K3 mengikuti Yudisium Tahun Akademik 2022 yang digelar di Ballroom Hotel Platinum, Sabtu (24/09/2022).

Uniknya pada Yudisium kali ini seluruh peserta Yudisium mengenakan pakaian adat dari berbagai suku yang ada di tanah air. Hal ini tentu saja berbeda dengan Yudisium yang digelar oleh fakultas yang lain di Universitas Balikpapan.

Hadir pada acara Yudisium kali ini diantaranya Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. H. Isradi Zainal. Wakil Rektor Bidang Akademik Ir. Manaseh M.Eng. Andi Surayya Mapangile S.KM., M. Kes, selaku Staff Ahli Rektor.  Dekan Fakultas Vokasi dr. Iwan Zulfikar M.Si. Wakil Dekan Lina Yuliana S.Kep., M.KKK. Ketua Program Studi K3 Dr. Komeyni Rusba S.Si,. M.Sc,. Kepala Pengembangan Mahasiswa Program Studi K3 Noryanto SST, MT. Sejumlah Dosen K3 dan hadir pula beberapa Kepala Program Studi dari beberapa Fakultas Universitas Balikpapan.

Acara ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Vokasi dr. Iwan Zulfikar M.Si. Dalam sambutannya dr. Iwan Zulfikar menyampaikan, bahwa digelarnya acara Yudisium ini sengaja dibuat menyenangkan dan tidak perlu resmi. Beliau juga menyampaikan agar ilmu itu harus dicari terus. Jadi setelah lulus dan menyandang gelar S.Tr. K.K.K., segera sekolah lagi. Sebab menurut Beliau ilmu itu yang dibawa sampai akhirat.  

Menurut dr. Iwan Zulfikar, kehadiran di acara Yudisium itu secara hukum harus hadir karena sudah mendapatkan ijazah.  Sebab menurut statistik, mahasiswa Program Studi K3 itu tiga bulan setelah lulus sudah kerja. Dan itu bisa dibuktikan dan juga merupakan target dari seluruh peserta Yudisium kali ini.

Beliau juga menyampaikan, mahasiswa Fakultas Vokasi Program Studi K3 yang aktif di Tahun Akademik 2022 berjumlah 972 mahasiswa. Sehingga Beliau berpesan memerlukan eport yang lebih dari pada Dosen. Begitu pula dengan mega proyek Pertamina Balikpapan, sudah banyak alumni K3 yang bekerja di perusahaan tersebut. “Sehingga adik-adik nanti yang belum bekerja bisa juga membuat komunikasi yang baik dengan kakak kelasnya, sehingga dapat lebih mudah untuk bekerja di Pertamina Balikpapan,” ujarnya.

Di ujung sambutannya, dr. Iwan Zulfikar menyampaikan kepada para paserta Yudisium yang sudah syah dinyatakan lulus, agar tetap belajar. Lebih keras lagi dan lebih cerdas lagi. Karena belajar itu justru setelah lulus. Jadi setelah lulus itu justru beban ada di pundak masing-masing peserta Yudisium.

Setelah menyampaikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. H. Isradi Zainal. Dalam sambutannya Rektor Uniba menyampaikan dirinya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT karena para peserta Yudisium ini sudah layak dikatakan seorang sarjana. Sebab momen Yudisium ini menurutnya, momen penentu masa depan. Kemudian syukur yang ke dua menurut Rektor Uniba, syukur yang ke dua adalah bahwa ini harus dicamkan bagi seluruh peserta Yudisisium, jika bicara Vokasi Indonesia, maka Program Studi K3 itu adalah salah satu milik Indonesia dan jika disinergikan maka Prgoram Studi K3 bisa terbaik di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Ada sejumlah alasan kenapa Rektor Uniba mengatakan demikian, K3 itu dibawah Fakultas Kesehatan Masyarakat. Menurutnya hanya K3 di Indonesia bersama 2 di pulau Jawa, yang unik. Namun jika bicara secara spesifik lagi, Program Studi K3 Universitas Balikpapan adalah yang paling lengkap. Apalagi saat ini Program Studi K3 di Uniba itu akreditasinya Lamtek. “Kepada para alumni yang perlu saya sampaikan, bahwa gelar yang anda terima hari ini, adalah satu-satunya gelar S.Tr.K.K.K., yang ada di Indonesia dan tidak ada duanya,” ujar Rektor Uniba disambut riuh tepuk tangan seluruh peserta yang hadir saat itu.

Rektor Uniba berpesan kepada peserta Yudisium, agar tunjukan bahwa para peserta Yudisium ini adalah alumni K3 Universitas Balikpapan. Dan Rektor Uniba juga berpesan agar jangan pernah ragu bahwa para peserta Yudisium ini memiliki potensi terbaik. “Kenapa yang terbaik? Dosen yang mengajar anda itu bukan Dosen yang bergelut di kampus saja. Tetapi Dosen K3 Uniba juga praktisi yang kenyang dengan ilmu K3 di lapangan,” ujar Rektor Uniba.

Pada kesempatan ini, Rektor Uniba menyampaikan sejumlah hal. Diantaranya  adalah untuk mengajak para peserta Yudisium agar bersinergi untuk menjadikan Program Studi K3 ini terbaik di Indonesia atau Asia Tenggara. Namun ini ada syaratnya, yaitu, bagi alumni K3, setelah lulus dan meninggalkan kampus alumni ini akan tetap berkontribusi untuk keunggulan atau kualitas dari pada Program Studi K3. “Caranya bagaimana? Tunjukan di tempat kerja bahwa anda punya kerjasama yang baik. Kemampuan bahasa asing. Soft skill. Kemampuan terhadap kompetensi keilmuan dan lain-lain agar ini perlu dicamkan,” ujar Rektor Uniba lagi.

Lebih lanjut Rektor Uniba menyampaikan, kaitannya dengan alumni lagi dan para mahasiswa, Universitas Balikpapan bisa menjadi yang terbaik, menjadi kampus yang baik, kampus yang berkualitas, kampus yang unggul, jika IPK itu rata-rata bagus. Menurutnya, Universitas Balikpapan bisa menjadi kampus yang unggul, jika mahasiswa yang masuk 100 dan yang keluar juga 100 atau tidak jauh dari posisi itu. “Tanpa itu kita tidak akan menjadi yang terbaik. Untuk itu kita perlu sinergi antara mahasiswa dengan Dosen,” papar Rektor Uniba.

Sebagai Program Studi Vokasi, Rektor Uniba mengharapkan ke depan kalau bisa, setiap semester jangan ada yang tidak lulus. Untuk itu Rektor Uniba berharap untuk mencarikan jalan, agar para mahasiswa bisa lulus. Menurutnya, universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia menggunakan cara seperti itu.

Diakhir sambutannya, Rektor Uniba menyampaikan tidak satupun kampus terbaik dan kampus yang hebat tanpa sinergi satu sama lain. Sebagai Rektor, Beliau mengucapkan selamat kepada para peserta Yudisium dan berpesan untuk selalu berkarya dan semoga gelar sarjana S.Tr.K.K.K., tidak mempermalukan Universitas Balikpapan. Menurutnya, bahwa para peserta Yudisium itu adalah bukan saja mahasiswa Universitas Balikpapan, tetapi mahasiswa Universitas Internasional Balikpapan. “Hari ini saya mau katakan, semua alumni harus bisa bahasa asing, minimal bahasa Inggris. Camkan itu dan jangan pernah minder, jangan pernah ragu. Sebab senior-senior dan Dosen-Dosen anda adalah orang-orang yang terbaik. Dengan pengalaman terbaik.  Apa yang dimiliki Dosen anda, belum tentu dimiliki oleh Dosen lain di seluruh Indonesia,” kata Rektor Uniba.

Menurut Rektor Uniba, Balikpapan itu kota Internasional, tempatnya perusahaan-perusahaan asing, untuk itu Rektor berpesan agar semangat itu dicamkan dengan baik.

Usai memberikan kata sambutan, acara dilanjutkan dengan membacakan satu demi satu peserta Yudisium. Di mana, dari 94 peserta Yudisium ada 3 peserta yang meraih IPK tertinggi. Ke 3 peserta Yudisium tersebut adalah pertama Nurjanah dengan IPK 3.87. Kemudian yang ke 2 adalah Florensiana Pandiangan dengan IPK 3.82 dan yang ke 3 Reny Widyanatasari dengan IPK 3.79.

Usai pembacaan hasil IPK dari seluruh peserta Yudisium acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada 3 peserta terbaik dilanjutkan dengan momen foto bersama.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN