BALIKPAPAN—Fakultas Vokasi D-IV Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Balikpapan menggelar Yudisium Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 diikuti 160 peserta, yang diselenggarakan di ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis (19/09/2024).
Para peserta Yudisium ini, seluruhnya mengenakan busana daerah dari berbagai macam busana daerah yang ada di Indonesia. Mulai dari busana daerah dari sabang sampai merauke.
Hadir pada acara Yudisium ini diantaranya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Wakil Rektor Bidang Akademik Ir. Manaseh, M.Eng. Wakil Rektor Bidang SDM, Umum dan Keuangan Dr. Rihfenti Ernayani, S.E., M.Ak. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Merry K. Sipahutar, Ph.D. Wakil Rektor Bidang Admisi, Humas, Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Rahmat, S.T., M.T. Dekan Fakultas Vokasi D-IV Program Studi K3 Dr. dr. Iwan Zulfikar M.Si. Wakil Dekan Fakultas Vokasi D-IV Program Studi K3 Lina Yuliana S.Kep. M.KKK. Dr. Komeyni Rusba S.Si. M.Sc selaku Ketua Program Studi Fakultas Vokasi. Para dosen Prodi K3. Dan sejumlah pajabat struktural di lingkungan Universitas Balikpapan.
Rektor Universitas Balikpapan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa hanya Universitas Balikpapan yang memiliki mata kuliah lengkap K3. Baik keteknikan, kesehatan maupun lingkungan. Di hadapan peserta Yudisium, Rektor Uniba juga menyampaikan, bahwa para peserta Yudisium ini bukan saja diajar oleh akademisi, tetapi juga diajar oleh praktisi yang memang berkiprah di perusahaan-perusahaan asing.
Lebih lanjut Rektor Uniba juga menyampaikan, bahwa para alumni K3 Universitas Balikpapan sudah berkiprah di mana-mana. Baik di perusahaan multi nasional, di perusahaan asing bahkan tak sedikit alumni K3 Universitas Balikpapan banyak yang bekerja di perusahaan minyak yang berada di luar negeri.
Untuk itu Rektor Uniba berharap kepada peserta Yudisium agar tetap berkontribusi terhadap alamaternya. Menurutnya Universitas Balikpapan harus menjadi kampus yang unggul, salah satu syaratnya bahwa alumni K3 akan dipantau bagaimana kiprahnya dan bagaimana bergaulnya. Untuk itu dengan mendapatkan ijazah K3, pastikan itu menguasai semua. “Dan saya berharap kepada kalian agar memiliki kecerdasan emosional serta diharapkan bisa menguasai bahasa asing. Karena banyak alumni K3 Uniba yang bekerja di perusahaan-perusahaan asing lantaran memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik. Untuk itu sebagai rektor, saya ucapkan selamat kepada kalian semua,” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta Yudisium.
Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat sekaligus terimakasih kepada seluruh peserta Yudisium yang selama 4 tahun berhasil menyelesaikan pendidikannya di waktu yang tepat.
Pada Yudisium kali, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, bahwa peserta Yudisium ini menjadi bagian dari keluaga besar Universitas Balikpapan, yang telah mempercayakan diri untuk menimba ilmu di Universitas Balikpapan, serta mendapatkan keterampilan-keterampilan teknis, khususnya keahlian di bidang K3.
Saat ini K3 Universitas Balikpapan adalah satu-satunya program studi yang terbaik yang ada di Indonesia. Perguruan tinggi lain memang ada yang memiliki Prodi K3, seperti Universitas Indonesia, salah satunya. Namun mereka lebih banyak konsentrasi di bidang kesehatan kerja. “Akan tetapi K3 di Universitas Balikpapan konsentrasinya lebih kepada keselamatan kerja. Dan teknik keselamatan kerja ini diharapkan agar para alumninya benar-benar ahli di bidang keselamatan kerja,” ujar Dr. H. Rendi Susiswo Ismail.
Untuk itu, dengan memiliki kompetensi yang tinggi, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail berharap kepada para peserta Yudisium agar menjadi orang-orang yang professional yang mampu bekerja di teknik keselamatan kerja.
Lebih lanjut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, bahwa Program Studi K3 ini masih bergabung di dalam desain kurikulumnya. Ditambah lagi dengan pengayaan-pengayaan mata kuliah yang lain. Untuk itu ke depan, agar akan ada kajian, Program Studi K3 ini menjadi program studi yang terpisah. Yaitu Program Studi Teknik Keselamatan Kerja dan Program Studi Kesehatan Kerja. “Ini menjadi sangat penting, karena ini berkaitan dengan otoritas. Sebenarnya K3 ini di bawah siapa? Apakah di bawah Kementrian Kesehatan atau di bawah Kementrian Tenaga Kerja. Bahkan kadang terjadi tarik menarik berkaitan kepada para pihak. Mestinya ke depan harus dirumuskan secara jelas,” ujarnya.
Kalau kaitannya dengan kesehatan kerja tentu itu jelas dengan kesehatan. Akan tetapi ketika berkenaan dengan keselamatan kerja, ini lebih banyak aspek teknis. Bahkan bisa saja nanti ada program studi untuk membuat alat-alat yang berkaitan keselamatan kerja yang terus berkembang seiring dengan perkembangan inovasi teknologi. Bisa saja nanti, teknik keselamatan kerja sendiri berkaitan dengan keteknikan yang membuat sarana dan prasarana keselamatan kerja. Termasuk pelaku yang menguasai keteknikan keselamatan kerja. “Untuk itu saya minta kepada Dekan Fakultas Vokasi Prodi K3 bersama teman-teman untuk mendiskusikan ini. Kalau perlu dibuat workshop dengan mengundang semua pihak. Baik dari kalangan akademisi, para praktisi, bahkan kalangan industri yang berkekaitan dengan keselamatan kerja,” ujar Dr. Rendi Susiswo Ismail.
Untuk itu, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail berharap agar hal ini benar-benar dianalisis, apakah ini bisa dipisah atau tidak dalam proses pembelajarannya untuk membuat alat-alat keselamatan kerja. Seperti di dunia medis itu ada teknik elektro medika. “Itu bukan Fakultas Kedokteran, tapi ini disiapkan sarjana-sarjana yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk membuat alat-alat di bidang kesehatan. Padahal mereka bukan dokter, namun justru dokterlah yang menggunakan alat-alat hasil dari pada orang-orang dari teknik elektro medika tersebut," ujarnya.
Diakhirnya sambutannya, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, bahwa pada 21 November mendatang, para peserta Yudisium ini akan mengikuti prosesi wisuda. Dan saat itu para peserta Yudisium ini berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau S.Tr. K.K.K.
Usai menyampaikan sambutannya, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail memberikan apresiasi kepada peserta Yudisium dengan peraih IPK tertinggi. Peraih IPK tertinggi ini diraih oleh Imma Yusmawati, dengan IPK 3,95. Beliau pun memberikan hadiah berupa uang tunai kepada Imma Yusmawati.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN