BALIKPAPAN—Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Tingkat IIA Samarinda Theo Adrianus berserta jajaran secara antusias menyambut kedatangan Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Balikpapan, Kamis (28/11/2024).
Kunjungan mahasiswa Fakultas Hukum ini merupakan bagian dari pada perkuliahan. Di mana selama menempuh perkuliahan di kelas selama satu semester diakhiri dengan kunjungan belajar, salah satunya mengunjungi Lapas Narkotika Tingkat IIA Samarinda.
Kegiatan ini ditujukan agar mahasiswa bisa melihat dan menyelaraskan antar teori dan praktek di lapangan dalam mata kuliah tidak pindana khusus semester 5 yang diikut oleh sekitar 50 mahasiswa-mahasiswi yang terdiri dari kelas A3 dan B2 yang diampu oleh Rosdiana, S.H.M.H.,dan Joni Sasmito,S.H.,M.H.
Dalam sambutanya Joni Sasmito selaku dosen menyampaikan, bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung fakta di lapangan bahwa bagaiman teori yang sudah dipelajari itu harus selaras dengan fakta. Joni Sasmito juga mengucapkan terimakasih kepada Kalapas dan jajarannya yang telah menerima kunjungan ini. “Kunjungan ini merupakan bagian mata kuliah kami yaitu praktek lapangan, untuk melihat keadaan Lapas, setelah para warga binaan ini menerima putusan pengadilan. Dan juga kami ingin melihat bagaimana pembinaan mereka selama menghuni di Lapas, agar setelah menjalani masa hukuman para warga binaan ini dapat diterima dengan baik di masyarakat,” ujar Joni Sasmito.
Pada kesempatan yang sama, Kalapas Theo Adrianus mengatakan, bahwa para warga binaan sudah mendapatkan pembekalan serta kursus seperti menjahit, membuat kue, membuat lukisan, membuat bakso, kerajinan kacamata dan kerajinan lainnya.
Theo Adrianus menambahkan, bahwa hasil karya dari para warga binaan ini bisa langsung dicoba. Seperti pembuatan kue dan bakso itu bisa dirasakan langsung di Lapas tersebut. “Kita langsung tester bahwa olahan karya mereka tidak kalah dengan produk buatan masyarakat di pasaran. Kami berharap selepas bebas nanti mereka bisa langsung berkarya dan mandiri. Syukur-syukur mereka bisa sukses menjadi pengusaha berkat keahliannya yang didapat selama di Lapas ini,” ujar Theo Adiranus.
Selain diberikan kursus dan pelatihan-pelatihan, di Lapas Narkotika Tingkat IIA Samarinda ini ada pula fasilitas kerohanian yaitu tempat ibadah, seperti masjid serta rumah ibadah agama lainnya. Di mana setiap seminggu sekali, para warga binaan yang muslim ini selalu dibekali pengetahuan agama dengan mendatangkan ustadz dari luar. Begitu pula dengan agama Kristen mendatangkan pendeta. “Intinya setiap seminggu sekali para warga binaan ini selalu diberikan pencerahan. Kita datangkan ustadz bagi yang muslim. Kita datangkan pendeta bagi yang Nasrani dan juga agama lain,” ujar Theo Adrianus.
Dalam kunjungan ke Lapas Narkotika Tingkat IIA Samarinda ini, rupanya jumlah warga binaan sangat banyak, yakni mencapai 800 orang lebih, padahal Lapas ini hanya bisa menampung dengan 450 orang. “Tentu saja ini menjadi perhatian serius bagi kami. Sebab pengguna narkoba maupun penjual, seolah tidak pernah habis. Kendati polisi sudah ribuan kali menangkap, namun kasus narkotika tetap saja ada. Ini PR kita bersama, agar narkoba bisa bebas di Indonesia,” imbuhnya.
Theo Adrianus mengucapkan terimakasih kepada Fakultas Hukum Universitas Balikpapan yang sudah berkunjung ke Lapas tersebut. Ia berpesan kepada para mahasiswa agar jangan sekali-kali menggunakan narkoba. Sebab kalau sudah sekali saja menggunakannya maka akan kecanduan. “Jika sudah kecanduan, apa saja mereka lakukan demi mendapatkan narkoba. Dan di Lapas ini penghuninya kebanyakan dari coba-coba narkoba sampai kecanduan lalu tertangkap polisi. Makanya di Lapas ini macam-macam karakternya, dan kita bina mereka agar tidak lagi menggunakan narkoba,” pungkas Theo Andrianus.
Usai melakukan dialog, acara ditutup dengan hiburan band yang dimainkan group band warga binaan Lapas Narkotika Tingkat IIA Samarinda. Penampilan group band ini menambah suasana semakin meriah. Pada kesempatan ini pula dilaksanakan deklarasi anti narkoba sebagai bentuk komitmen mahasiswa untuk terhindar dan bisa menyambut masa depan tanpa narkoba.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN