Jalin Kerjasama, Rektor UNIBA dan Tim Kedokteran Sambangi Direktur RSPB


BALIKPAPAN—Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. H. Isradi Zainal beserta rombongan melakukan pertemuan dengan Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) yang berlangsung di ruang rapat Direktur RSPB, Selasa (26/07/2022).

Kedatangan Rektor Uniba ini didampingi oleh Andi Surayya Mapangile, SKM, M.Kes, selaku Staff Ahli Rektor. dr. Iwan Zulfikar M.Si Ketua Tim Fakultas Kedokteran Universitas Balikpapan. Stefanus Dedy Deomodes, SE, MM, sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan Kerjasama Dalam Negeri dan Siska Kusumastuti SE dari staff Wakil Rektor I Bidang Kerjasama.

Pada kesempatan itu Rektor Uniba dan rombongan disambut langsung oleh Direktur RSPB dr. M.N. Khairudin, Sp.B, MPH. dr. Dedi Waskita selaku Vice Director Medis. Rachmiyana S.Kep, Ns, selaku Vice Director Noursing. dr. Rusman Juliarto selaku Cheef Marketing dan Development serta Liza Permatasari selaku Humas RSPB.

Diawal pertemuan, Rektor Uniba menyampaikan kedatangannya ke RSPB untuk meningkatkan hubungan emosional yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Di mana Uniba saat ini sedang menunggu izin untuk membuka Fakultas Kedokteran(FK). “Karena persyaratannya banyak sekali dan semua sudah siap. Hanya tinggal menunggu izin terbit saja,” ujar Rektor Uniba.

Uniba juga meminta kesediaan RSPB untuk melakukan Mo.A. Dengan Mo.A ini mahasiswa FK Uniba nantinya dapat belajar di RSPB. Di rumah sakit ini pula termasuk rumah sakit dengan banyak memiliki fasilitas canggih dan modern, diantaranya adalah MRI dan hiperbarik. Dengan fasilitas yang dimiliki RSPB tersebut, tentunya sangat mendukung para mahasiswa saat menjalani praktikum. Dikarenakan RSPB memiliki banyak keunggulan yang sangat berpengaruh terhadap kelulusan FK Uniba yang akan disiapkan nantinya.

Jadi para mahasiswa ini bisa belajar dengan kasus-kasus yang berbeda-beda dan juga ada kegiatan-kegiatan yang harus diikuti, serta dibuatnya ruang-ruang yang diseting khusus untuk belajar. Sehingga, ujar dr. Khairuddin, rumah sakit yang ditunjuk untuk mendidik juga wajib menyediakan kelas-kelas khusus para mahasiswa FK ini.

Direktur RSPB dr. Khairuddin menyampaikan, di Fakultas Kedokteran ini perlu banyak rumah sakit yang bisa dijadikan sarana pendidikan, terutama rumah sakit-rumah sakit yang memiliki kasus tentang kedokteran itu banyak sekali, seperti jejaringnya, kemudian termasuk dengan wahananya di bidang industri.

Berdasarkan instruksi Kementrian Kesehatan, jika mahasiswa FK ingin melakukan praktik di rumah sakit harus ada ketersediaan tempat duduk, tempat diskusi dan lainnya. Kemudian yang diharapkan praktisinya juga bisa mengajar. “Jadi di RSPB ini ada dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah dan lainnya itu, nantinya akan ditunjuk oleh FK atau Universitas Balikpapan sebagai dosen pendamping. Di mana waktu dan tenaganya itu akan ada konsepnya nanti,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Tim Fakultas Kedokteran dr. Iwan Zulfikar M.Si  mengatakan, pertemuan ini merupakan membangun kerjasama secara teknikal. Karena sebelumnya Uniba sudah ada kerjasama dengan RSPB. Menurutnya, pertemuan tadi lebih mendetail lagi serta melakukan follow up. Detail teknikal ini nantinya apa yang harus disediakan oleh RSPB. Begitu pula apa yang harus disiapkan oleh Tim Fakultas Kedokteran Uniba kedepannya. “Karena nantinya jika mahasiswa kami belajar di RSPB secara klinis, itu spesifik. Harus ada ruangan mereka diskusi, ruangan mereka istirahat dan lain sebagainya. Termasuk nanti kita menunjuk dokter-dokter yang berpraktik di sana yang bisa mengajar mahasiswa kami. Dan itu ada konsekwensi pendanaan, karena menyangkut sumber daya manusia mereka (RSPB),” pungkas Dokter Iwan.

 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN