BALIKPAPAN—Sebanyak puluhan mahasiswa dari berbagai program studi Universitas Balikpapan mengikuti kuliah umum tentang beasiswa dan belajar di Negeri Belanda. Kuliah Umum ini digelar di Conference Room Kampus Uniba, Kamis (10/11/2022).
Hadir pada acara kuliah umum ini diantaranya Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. H. Isradi Zainal. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Dr. Merry Krisdawati Sipahutar S.Pi, M.Si, Ph.D, sejumlah dosen dan puluhan mahasiswa turut hadir pada kuliah umum ini.
Hadir sebagai nara sumber diantaranya, Inty Dienasari selaku Coordinator Education and Promotion Nuffic Neso Indonesia yang kesehariannya bekerja di Kantor Kedutaan Besar Belanda. Kemudian hadir pula Dito Alif Pratama SH, MA, selaku Alumni Officer Nuffic Neso Indonesia dan Ria Maya Sari SH, LL.M, yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan.
Rektor Universitas Balikpapan dalam sambutannya menyatakan, para mahasiswa dan para calon penerima beasiswa di luar negeri yang hadir saat itu agar menyimak dengan baik atas digelarnya kuliah umum ini. Sebab ini merupakan sebuah harapan, sebuah impian dan sebuah upaya yang keras yang harus dilakukan oleh para mahasiswa agar bisa kuliah di Belanda. Rektor Uniba juga mengatakan, Nuffic Neso Indonesia berkenan untuk membagi ilmu, membagi tips, bagaimana bisa menempuh pendidikan di luar negeri, baik dari S1, S2 maupun S3. “Saya harap kepada mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini, agar disimak dengan baik. Intinya saya ingin, yang hadir ini ada yang terpilih agar bisa kuliah di luar negeri,” ujar Rektor Uniba.
Rektor Uniba sangat berharap semua upaya dan cita-cita para mahasiswa itu biasanya tercapai. Namun Rektor Uniba menyampaikan, agar bisa kuliah di luar negeri, TOEFLnya harus bagus. “Jadi tentu saja semua mahasiswa harus mampu berbahasa Inggris dengan baik dengan dibuktikan TOEFL yang nilainya juga harus baik,” imbuhnya.
Menurut Rektor Uniba, Bahasa Inggris itu begitu penting. Maka dari itu, dalam berbagai kesempatan dirinya selalu mendorong kepada mahasiswa agar bisa menguasai 2 bahasa. Rektor Uniba sangat berharap, agar para mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini dapat belajar di luar negeri.
Usai memberikan kata sambutan, Rektor Uniba menyerahkan plakat dan sebuah buku tentang IKN hasil karya Rektor Uniba sendiri kepada Inty Dienasari selaku Coordinator Education and Promotion Nuffic Neso Indonesia. Kemudian Inty Dienasari menyerahkan boneka kepada Rektor Uniba.
Pada kesempatan yang sama, Ria Maya Sari mengatakan, Nuffic Neso salah satu tujuannya ke Kalimantan Timur adalah ingin bersilahturahmi dengan beberapa alumni mahasiswa dari Belanda yang ada di Kalimantan Timur. Ria Maya Sari juga mengatakan, kunjungan Nuffic Neso ke beberapa perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Balikpapan. “Itu untuk menjajaki peluang kerjasama antara Nuffic Neso Belanda dengan Universitas Balikpapan dalam bidang pendidikan salah satunya. Nah ini yang baru mau dibahas setelah pertemuan ini,” ujar Ria Maya Sari.
Ria Maya menyebut, Nuffic Neso Belanda ini akan melakukan sosialisasi kepada civitas akademika di Universitas Balikpapan, berkaitan dengan peluang studi maupun beasiswa untuk S2 dan S3 di Belanda. “Untuk peluang kerjasamanya baru dijajaki hari ini,” pungkas Ria Maya Sari.
Di hadapan sejumlah dosen dan puluhan mahasiswa Inty Dienasari selaku Coordinator Education and Promotion Nuffic Neso Indonesia dalam materi yang disampaikannya mengatakan, dirinya ingin mengajak para mahasiswa untuk kuliah di luar negeri, khususnya di Belanda. Terlebih dengan persaingan global seperti saat ini, tidak ada salahnya kalau mahasiswa mulai melihat apa sih peluang-peluang di luar negeri sana. Seperti peluang mendapatkan pekerjaan, peluang mendapatkan ilmu pengetahuan maupun peluang apapun.
Menurut Inty Dienasari, dirinya ingin memotivasi, khususnya mahasiswa asal Balikpapan, untuk itulah dirinya sengaja menjadi narasumber untuk memberikan motivasi dan membuka wawasan. “Karena kalau orang sudah termotivasi, otomatis dia akan lebih semangatkan. Semangat belajar bahasa Inggris misalnya. Semangat memperbaiki nilainya. Karena mereka melihat, bahwa peluang tersebut begitu banyak,” ujar Inty Dienasari yang juga salah seorang pejabat di Kantor Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
Inty Dienasari memaparkan, ternyata jika ingin kuliah di luar negeri itu, dimulai dari awal, diantaranya sudah ada ambisi yang ditanamkan yang kedepannya mungkin para mahasiswa ini akan lebih lancar dan lebih semangat lagi. Inty Dienasari menyampaikan, jika dilihat animo orang Indonesia yang ingin kuliah di Belanda tiap tahunnya makin meningkat. “Awalnya mereka cuma cari beasiswa terus berangkat ke Belanda. Tapi sekarang, orang yang biaya sendiripun sudah mulai pada ke Belanda untuk kuliah. Bagi saya ini sudah luar biasa, sebab ada kesadaran orang-orang untuk nyari ilmu di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia, walau harus pergi Belanda,” ujarnya.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN