Dr H Rendi Susiswo Ismail Beri Arahan Kepada Mahasiswa dan Orang Tua Penerima Beasiswa


BALIKPAPAN—Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur (DWK) Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE. SH. MH., memberikan arahan kepada 600 mahasiswa Universitas Balikpapan penerima beasiswa bersama orang tuanya yang dilaksanakan di Ballroom Putri Aji Karangmelenu, Gedung G, Kampus Uniba, Jumat (5/1/2024).

Kehadiran Dr. H. Rendi Susiswo Ismail ketika tampil sebagai pembicara menjadi perhatian serius bagi seluruh peserta yang hadir pagi itu. Menurutnya, pemberian beasiswa kepada sejumlah mahasiswa tidak saja semata-mata untuk dikenal. Namun melainkan, dirinya berharap betul, kehadiran para orang tua mahasiswa penerima beasiswa ini bisa memberikan motivasi yang sungguh-sungguh kepada anak-anaknya yang telah mendapatkan beasiswa.

Menurut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, pemberian beasiswa ini beruntung sekali bagi mahasiswa yang menerimanya. Sebab selama masa proses kuliahnya sudah tidak memikirkan lagi biaya. Hal ini jutsru jauh berbeda dengan dirinya, yang kuliah dari S1 hingga S3 dibiayai oleh diri sendiri. Begitu pula dengan Dosen-Dosen yang ada di Uniba, dahulu saat berkuliah, juga pusing memikirkan biaya kuliahnya. Karena setiap semester, orang tuanya pusing bagaimana membiayai anaknya kuliah. “Kalian beruntung, kalian mendapatkan beasiswa di Universitas Balikppapan ini,” ujar Dr. H. Rendi Susiswo Ismail disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.

Lebih lanjut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan bahwa Universitas Balikpapan ini adalah perguruan tinggi swasta. Akan tetapi, Universitas Balikpapan sampai dengan hari ini berdasarkan pada data, adalah satu-satunya perguruan tinggi di Kaltim yang memberikan begitu besar beasiswa kepada mahasiswanya.

Dr. H. Rendi Susiswo Ismail kembali melanjutkan, bahwa Universitas Balikpapan sebagai perguruan tinggi swasta yang membiayai seluruh hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pengolaan pendidikan itu tidak ada bantuan dari pemerintah. Dirinya dan Rektor Uniba bersama para pejabat yang ada di Uniba memikirkan bagaimana caranya perguruan tinggi tetap eksis. “Tidak saja eksis, tetapi menjadi perguruan tinggi yang bermutu dan menjadi perguruan tinggi yang berkualitas. Tentu biaya yang harus kami siapkan untuk itu sangat besar,” ujarnya.

Dalam sambutan lainnya, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail menyampaikan, jika Uniba ini egois, atau mementingkan diri sendiri, seperti beberapa perguruan tinggi yang lain, hanya semata-mata mencari “Kelebihan” untuk bermegah-megah saja gedungnya, menurutnya itu hal yang mudah. Yang jarang adalah memberikan beasiswa kepada mahasiswanya yang jumlahnya terbilang besar.

Saat ini, jumlah mahasiswa Universitas Balikpapan ada 7000an mahasiswa dan ada 500an lebih mahasiswanya telah mendapatkan beasiswa. Ini artinya Universitas Balikpapan turut pula memperhatikan mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu.

“Ini saya tahu persis, banyak orang yang kurang mampu tapi anaknya ingin kuliah, agar masa depannya jauh lebih baik. Untuk itu saya selalu membuka ruang bagi mahasiswa dari kalangan kurang mampu agar bisa mendapat beasiswa melalui jalur Kartu Indonesia Pintar-Kuliah atau KIPK di Uniba ini. Namun tentu saja ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi,” ujar Dr. H. Rendi Susiswo Ismail.

Dr. H. Rendi menambahkan, pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu adalah langkah yang sudah seharusnya ditempuh. Sebab banyak sekali keluarga kurang mampu yang ingin putra-putrinya bisa kuliah dengan harapan agar masa depannya jauh lebih baik lagi. “Kalau bukan kita siapa lagi, maka dari itu, kami memberikan beasiswa kepada kalian. Agar masa depan keluarga kalian jauh lebih baik lagi ke depannya,” pungkas Dr. Rendi Susiswo Ismail disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta yang hadir.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN