Dirjen Dikti Bersama Sejumlah Profesor dan Rektor Berkunjung ke Kampus Uniba


BALIKPAPAN—Universitas Balikpapan kali ini kedatangan beberapa tamu istimewa, yaitu dengan datangnya Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D didampingi sejumlah Profesor dan Rektor dari beberapa universitas yang ada di Indonesia. Pertemuan ini digelar di ruang kerja Rektor Universitas Balikpapan, Jumat (20/01/2023).

Selain Prof Nizam, Prof. Misri Gozan Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Teknik (LAM Teknik). Hadir pula Dr. Ir. H. Kamrussamad, S.T., M.Si. yang juga anggota DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya. Kemudian Prof. Dr. Herman Fithra Asean, Eng yang merupakan Rektor Universitas Malikussaleh. Rektor Institut Teknologi Kalimantan Prof. Dr.rer.nat Agus Rubiyanto M.Eng.Sc. Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH dan Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal selaku tuan rumah serta sejumlah Profesor dari berbagai universitas yang ada di Indonesia dan sejumlah Dekan dari Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) yang dipimpin oleh sekjen FDTI Ir.Balfas,MT. Prof. Nizam dan Dr. Isradi Zainal adalah Ketua umum dan sekjen FDTI 2029-2021

Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal dalam awal kata sambutannya menyampaikan, peranan FDTI (Forum Dekan Teknik Indonesia) sangat luar biasa terhadap IKN. Di mana Rektor Uniba memang sangat fokus terhadap perkembangan pembangunan IKN secara terus menerus. Sehingga tak salah, dari seluruh yang hadir, menyebut Rektor Uniba adalah Rektor IKN. Menurut Rektor Uniba,  pertemuan ini merupakan forum kecil untuk saling bertukar pikiran tentang IKN dan pendirian Fakultas Kedokteran di Universitas Balikpapan.

Banyak hal yang disampaikan dalam pertemuan tersebut, diantaranya membahas tentang IKN dan kesiapan Universitas Balikpapan dalam membuka Fakultas Kedokteran. Menurut Kamrussamad, pembangunan IKN ada dua industri yang akan dibangun di koridor II, yaitu industri pendidikan dan industri kesehatan. Dua itulah rancangan utama, mulai dari naskah akademik sampai dengan grov mapnya. Karena di IKN ingin memiliki perguruan tinggi terbaik, bukan hanya di Indonesia, namun juga memiliki jangkauan yang bisa menarik berbagai mahasiswa dari luar.

Kamrussamad mengharapkan dua industri ini mampu menjadi icon baru di Indonesia. Dalam pembangunan IKN ini membutuhkan waktu 23 tahun dengan 4 tahapan. Yaitu perencanaan, pembangunan, pemindahan dan pengoperasionalan. Dimulai dari tahun 2022 sampai tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Dengan asumsi yang dibiayai APBN adalah kawasan inti pemerintahan yang luasnya lebih kurang 5.000 hektar. Dan infrastruktur dasar di luar kawasan induk, seperti jalan, air dan listrik. “Termasuk yang mempunyai perguruan tinggi swasta bisa juga mengajukan konsep untuk melakukan kerjasama pembangunan industri pendidikan di Kawasan IKN itu,” ujar Kamrussamad.

Sementara itu, Prof Nizam dalam kesempatan ini sempat menyampaikan beberapa hal diantaranya, beliau merasa bahagia yang telah menginisiasi dan mendorong kehadiran IKN ini. Prof. Nizam mengaku sempat dibully disaat awal tahun 2019 setelah melakukan kajian internal teknik sipil. Menurutnya, IKN itu yang paling pas itu adalah Kalimantan Timur. Karena memiliki laut dan jika diukur dari barat ke timur, tengahnya itu  adalah di Kalimantan Timur atau di Penajam Paser Utara. Sebab Kaltim strategis sekali dan dapat dijadikan lambang untuk masa depan Bangsa Indonesia yang lebih berbasis kepada laut. 

Lebih lanjut Prof. Nizam menyampaikan, bahwa beliau dari awal sempat menyampaikan kepada Ketua Umum PII, untuk mengerjakan proses pembangunan IKN secara bersama-sama. Misalnya riset untuk pengembangan IKN tersebut. Karena, Prof Nizam sudah menyiapkan anggaran untuk pendampingan dan sudah memiliki program matching plan yang bertujuan agar jika ada calon investor akan mengembangkan sesuatu di IKN. “Dia (investor) komitmen satu milliard Rupiah untuk penelitian di sana. Maka kita dampingi bersama pemerintah satu milliard. Jadi dua kali lipat, sehingga hasilnya lebih cepat terwujud dan dapatnya lebih tinggi,” ujar Prof. Nizam.

Demikian pula dengan masyarakat sekitar untuk bisa mendidik buffer dari IKN ini. Karena IKN berada bukan di tengah rimba raya, tetapi juga ada penduduk, masyarakat dan desa. Jika tidak dilibatkan dan disiapkan akan terjadi kerenggangan dan ketegangan sosial. Sehingga mereka membutuhkan pendampingan untuk masyarakat ini. Dengan hadirnya IKN di PPU, masyarakat ini akan menerima dengan sangat mesra. Beliau mengharapkan agar ini bisa digerakan di kampus-kampus. Bisa itu kajian sosial, pendampingan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. “Jadi nanti IKN lahir, pertanian sudah siap, pangan tidak lagi mendatangkan dari luar dan ekonomi setempat itu akan tumbuh dan berkembang,” pungkas Prof. Nizam.

Dr. H. Rendi Susiswo Ismail pada kesempatan ini turut menyampaikan, bahwa Universitas Balikpapan akan mendirikan Fakultas Kedokteran. Dan seluruh sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pendirian Fakultas Kedokteran sudah disiapkan. Dan secara khusus, Uniba juga sudah menyiapkan lahan seluas 5 hektar lebih khusus Fakultas Kedokteran itu. Beliau juga menyampaikan, bahwa Rektor Uniba bersama-sama badan Otorita untuk mengkomunikasikan banyak hal terkait rencana-rencana strategis ke depan terkait IKN.

Oleh karena itu lanjut Rendi Susiswo Ismail, dengan hadirnya Dirjen Dikti, sejumlah rektor dan professor di Uniba ini sangat luar biasa. “Saya kira belum pernah ada perguruan tinggi yang didatangi oleh Dirjen, sejumlah rektor dan professor yang datang ke kampus secara bersama-sama dan dalam waktu yang bersamaan. Saya kira baru di Uniba ini terjadi, walaupun kami kecil.” Ujarnya.

Pada kesempatan ini pula Prof. Dr. Herman Fithra Asean, Eng turut memberikan masukan, menurutnya ada dua hal yang Beliau sampaikan. Yang pertama adalah terkait IKN, yang menurutnya masih ada suara-suara yang tidak yakin IKN itu akan jadi. Macam-macam alasannya, salah satunya termasuk lahannya yang katanya banjir. Menurut rencana, 17 Agustus tahun depan, Presiden akan menggelar upacara HUT RI di IKN. Menurutnya ini harus didorong bersama agar pelaksanaan infrastrukturnya dapat berjalan dengan baik untuk menjawab keraguan di lingkungan masyarakat, termasuk tokoh-tokoh nasionalnya yang masih ada keraguan. “Nah, secara pribadi, saya sangat mendukung sebenarnya. Sehingga nanti akan tumbuh pusat industri baru, ekonomi baru di Indonesia. Dan itu Indonesia melepaskan dari Jakarta. Dan ini sebenarnya sangat diharapkan,” ujar Rektor Rektor Universitas Malikussaleh tersebut.

Sementara itu Agus Rubiyanto dalam kesempatan ini juga sempat memberikan masukan, diantaranya Beliau sangat mengapresiasi dalam pertemuan yang memang langka ini. Menurutnya IKN ini merupakan salah satu kesempatan bagi seluruh kalangan. Beliau mengaku baru dua minggu berada di Balikpapan, namun merasa sudah lama tinggal di Balikpapan lantaran sudah bersahabat lama dengan Rektor Uniba. “Saya sudah lama bersahabat dengan Pak Isradi, beliau bukan hanya Rektor Uniba, tetapi juga Rektor IKN,” ujar Agus disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir di ruangan itu.

Agus Rubiyanto yang pernah mengenyam pendidikan dan pernah menjabat sebagai atase pendidikan di KBRI Jerman selama 12 tahun ini juga mengatakan, ITK diberikan kesempatan dan mengaku merasa gembira sekali, sebab IKN ini adalah garda depannya. Indonesia akan maju itu harus punya ibu kota yang maju dan modern.

Berdasarkan pengalaman Agus Rubiyanto, Beliau pernah ditemui oleh Rektor Universitas Malaysia untuk menjajaki kerjasama. Karena memang dari sisi Malaysia sangat menguntungkan. Begitu pula di Indonesia juga saling menguntungkan. Karena, pada tahun 2045 nanti Indonesia akan menjadi negara maju. Dan ini merupakan tugas bersama ketika Prof Nizam memimpim Dekan Teknik seIndonesia, yang kala itu sudah merancang desain atau road map bagaimana ke depannya, yang tentu saja harus dikawal bersama-sama. “Dan saya ucapkan terimakasih kepada “Pak Rektor IKN” yang telah mengundang saya ke sini. Dan ini pertemuan di luar rencana dan benar-benar pertemuan ini sangat bermanfaat dan dapat dijadikan momen bersejarah di kalangan akademisi,” pungkasnya.

 HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN