BALIKPAPAN—Direktur Kelembagaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendibudristek RI) Dr. Lukman, S.T., M.Hum, menjadi nara sumber pada acara Kuliah Umum dengan tema “Urgensi Pendirian Program Studi Kedokteran dan Program Studi Lainnya Dalam Menunjang IKN” yang digelar di conference room, Kampus Uniba, Rabu (01/03/2023).
Hadir pada acara tersebut diantaranya Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH. Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur Univeritas Balikpapan, Billy Away SH, MH,. Prof. Dr. Muhammad Akbar, M.Si sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah XI. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Wakil Rektor Bidang Akademik Ir. Manaseh M.Eng. Wakil Rektor Bidang SDM, Umum dan Keuangan Dr. Rihfenti Ermayani SE, M. Ak. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Dr. Merry Krisdawati Sipahutar S.Pi, M.Si, Ph.D. Serta hadir pula sejumlah Dekan, Ketua Program Studi, Dosen dan beberapa perwakilan mahasiswa dari berbagai Fakultas yang ada di Universitas Balikpapan.
Kegaiatan ini diawali dengan sambutan Rektor Universitas Balikpapan. Dalam kata sambutannya Rektor Uniba menyampaikan, Uniba saat ini sedang mengupayakan pendirian sejumlah Program Studi. Program Studi pertama adalah Kedokteran dan Program Studi Magister Manajemen. Menurut Rektor Uniba, kesempatan ini memang luar biasa, untuk Fakultas Kedokteran dan Tim Kedokteran Universitas Balikpapan sudah meupload beberapa tahun yang lalu dan sudah dilakukan evaluasi.
Lebih lanjut Rektor Uniba mengatakan dalam sambutannya, satu hal dalam Kuliah Umum ini adalah IKN. Karena pada tahun ini akan ada 6.000 orang bertambah di Kawasan IKN. “Mudah-mudahan niat kita untuk mendirikan Fakultas Kedokteran adalah untuk kebaikan Uniba, kebaikan bangsa dan negara. Untuk itu, kami memohon arahan serta bimbingan dari Bapak Direktur Kelembagaan kepada kita semua,” pungkas Rektor Uniba.
Sementara itu Dr. Lukman, S.T., M.Hum dalam beberapa kata sambutannya menyampaikan sebuah topik yang diharapkan dapat menjadi doa buat Universitas Balikpapan sendiri. Di mana tema yang disampaikannya adalah Universitas Balikpapan Menuju Kampus Unggul Berkelas Dunia Menyambut Ibukota Nusantara. Menurutnya ada tiga kata kunci yang perlu disampaikan, pertama Kampus Unggul, ke dua Kelas Dunia dan yang ke tiga Ibukota Nusantara.
Lebih lanjut Beliau menyampaikan, ada empat hal yang memang mau tidak mau, suka tidak suka, bahwasannya kalangan civitas akademika harus “move on” atau istilahnya hijrah. Hijrah dalam sistem pendidikan yang ada selama ini. Nah, ketika Uniba akan membuka Fakultas Kedokteran, Beliau berpesan agar berhati-hati dalam membuka Prodinya. “Apakah membuka Prodi ini sudah didasarkan empat perubahan signifikan, sehingga kita harus Move on atau hijrah,” ujarnya.
Menurut Dr. Lukman, S.T., M.Hum, ke empat hal itu adalah yang pertama adalah Pergeseran Ekonomi Indonesia. Yang ke dua adalah Sosial Budaya dan Demografi Indonesia. Yang ke tiga adalah Perubahan Lanskap Pasar kerja Indonesia. Dan yang ke empat adalah kita harus mengamankan Visi Indonesia 2045. Untuk itu Beliau menambahkan ada 4 hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah perekonomian Indonesia diperkirakan akan beralih ke jasa, namun sementara sektor manufaktur relatif melemah, ini harus diantisipasi. Kemudian yang ke dua, Indonesia akan semakin melek digital, stabil secara politik dan berhasil mengentaskan kemiskinan. Kemudian yang ke tiga Indonesia akan mengalami perubahan demografi yang signifikan. Dan yang ke empat Indonesia akan mengalami perubahan pasar tenaga kerja.
Dr. Lukman, S.T., M.Hum juga menyampaikan, permasalahan utama pendidikan tinggi untuk berkontribusi secara optimal melalui pendidikan dan penelitian yang inovatif terdiri dari Empat Isu Utama. Yang pertama adalah Keterkaitan industri Rendah. Ke dua, Peraturan dan Persyaratan yang Ketat. Ketiga Kurikulum yang Kaku dan yang ke empat Kesenjangan yang Mencolok dalam Kompetensi Fakultas.
Di sesi terakhir dari beberapa materi yang disampaikannya, adalah Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Pendidikan Tinggi yang terdiri dari lima komponen, pertama Meningkatkan Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi. Ke dua Menguatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan Tinggi. Ke tiga Menguatkan Mutu Dosen dan Tenaga Pendidik. Ke empat adalah Menguatkan Sistem Tata Kelola Ditjen Pendidikan Tinggi dan yang ke lima Menguatkan Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN