Dihadiri 4 Narasumber, Puluhan Mahasiswa Fakultas Hukum Ikuti Diskusi Publik


BALIKPAPAN—Fakultas Hukum Universitas Balikpapan menggelar diskusi publik dengan mengambil tema “Membedah Permasalahan Kota Demi Kemajuan Balikpapan”. Diskusi publik ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa serta Wakil Dekan Fakultas Hukum serta sejumlah dosen Fakultas Hukum yang digelar di ruang konrerensi Kampus Uniba, Sabtu (25/06/2022).

Hadir sebagai pembicara pada seminar tersebut adalah Muhammad Samsun SE, MSi selaku Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Andi Arif Agung SH selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kota Balikpapan. Suhartini SH, MH selaku dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan dan Murni ST selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur.

Diskusi publik yang disampaikan 4 narasumber ini berlangsung secara bergiliran. Namun yang paling menarik adalah paparan yang disampaikan oleh Andi Arif Agung selaku anggota DPRD Kota Balikpapan. Mengingat Kampus Universitas ini juga berada di Kota Balikpapan. Dalam paparannya, Andi Arif Agung menyampaikan tentang Membedah Permasalahan Kota Demi Kemajuan Balikpapan-Sebagai Penyanga IKN Nusantara.

Dalam paparannya, Andi Arif menyampaikan telah dibentuk landasan yuridis IKN. Pertama adalah UU NO 3 Tahun 2022 Tentang Ibu Kota Negara. Kedua PP NO 17 Tahun 2022 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran Dalam Rangka Persiapan, Pembangunan dan Pemindahan Ibu Kota Negara serta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara. Sedang yang ke 3 adalah Perpres NO. 62 Tahun 2022 Tentang Otorita Ibu Kota Nusantara. Kemudian yang ke 4 adalah Perpres NO. 63 Tahun 2022 Tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara. Dan yang terakhir adalah Perpres NO. 64 Tahun 2022 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.

Lebih lanjut Andi Arif menyampaikan, dengan ditetapkannya IKN Nusantara di Kabupaten PPU mengharuskan Pemerintah Kota Balikpapan melakukan penyesuaian kebijakan pembangunan daerah agar dapat merespon dampak yang ditimbulkan oleh pemindahan Ibu Kota Negara. Dengan tujuan agar Kota Balikpapan dapat mengoptimalkan manfaat (benefit) dan mengantisipasi  dampak negatif (negative spillovers) dari pemindahan Ibu Kota Negara.

Andi Arif Kembali menyampaikan, akan ada permasalahan kota dengan hadirnya IKN, yaitu Jumlah Penduduk yang semakin meningkat. Ketersediaan pemukiman. Kemacetan lalulintas dan ketersediaan layanan transportasi. Penyerapan Tenaga Kerja Lokal. Kebutuhan Air Bersih yang meningkat. Tutupan lahan yang semakin berkurang dan resiko meningkatnya pencemaran udara, sungai dan tanah. Resiko Meningkatnya bencana banjir. Jumlah volume sampah yang semakin meningkat dan ketimpangan sosial yang semakin bertambah.

Namun  dibalik dampak dari IKN Nusantara itu, adapula peluang bagi kota Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN Nusantara. Diantaranya adalah : Sebagai pusat  pertumbuhan ekonomi,  pertumbuhan sarana pendidikan, pertumbuhan sarana kesehatan, layanan jasa dan industri, sebagai pusat pariwisata, sebagai pusat strategis dan keamanan nasional dan sebagai pusat sarana keuangan dan perbankan nasional.

Dengan dijadikan Kota Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN, Kota Balikpapan terwujudnya Balikpapan sebagai kota terkemuka yang nyaman dihuni, modern dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman.

Lebih lanjut Andi Arif memaparkan visi dan isu strategis daerah terkait Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN Nusantara. Menurutnya ada 6 poin penting yang perlu dilakukan. Pertama adalah optimalisasi tata Kelola pemerintahan yang bersih, kapabel dan professional. Ke 2 adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ke 3 penyediaan infrastruktur yang berkualitas. Yang ke 4 adalah mewujudkan kota yang aman, tertib dan ramah lingkungan. Ke 5 adalah pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata dan yang terakhir adalah peningkatan sektor ekonomi kreatif.

Usai memberikan paparannya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan penukaran cinceramata dan sesi foto bersama oleh para narasumber dan seluruh peserta yang hadir.

 

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN