BALIKPAPAN—Kehadiran Habib Ahmad Alhabsy di Masjid Amirulhaq Uniba dihadiri ratusan jemaah yang kebanyakan dari civitas akademika Universitas Balikpapan dan sejumlah kelompok pengajian muslimah turut serta untuk mengikuti Tablik Akbar yang digelar siang itu, Jumat (02/09/2022).
Kehadiran Habib Alhabsy tentu momen yang langka sebab bisa hadir di masjid Amirulhaq Uniba setelah Habib Ahmad Alhabsy berkeliling di berbagai kabupaten kota yang ada di Kaltim dalam satu bulan belakangan ini. Habib Ahmad Alhabsy termasuk ustadz yang popular yang acap kali tampil di televisi dalam berbagai program tausiyah yang ditayangkan di beberapa stasiun TV Swasta Nasional.
Di hadapan para jemaah yang hadir, di awal ceramahnya Beliau menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur Dr. H. Rendi Susiswo Ismail Se, SH, MH,. “Saya ucapkan ribuan terimakasih kepada Ayahnda kami Bapak Haji Rendi Ismail, karena kami dan rombongan disambut dengan luar biasa,” ujar Habib Ahmad Alhabsy.
Beliau juga menyampaikan dalam ceramahnya, menurutnya saat masih mengenyam pendidikan di pesantren ada 3 hal yang nikmat jika disantap. Pertama makanlah ketika lapar. Sekalipun singkong di depan mata, makanan itu begitu sangat berharga dan begitu nikmat ketika disantap. Maka Islam menganjurkan makanlah di saat lapar dan berhentilah setelah kenyang. “Apa hikmahnya, biar kita bisa menghargai makanan di depan mata,” ujarnya.
Habib juga menceritakan, saat berada di Bali saat diundang untuk berdakwah di sana, sempat diajak makan di restaurant mahal. Beliau mengatakan, menu yang disajikan kala itu menu-menu yang terbilang mahal. Namun apa yang dilakukan Habib, ia tidak bisa makan, karena masih dalam keadaan kenyang. Habib masih ingat, nama restorantnya Boy and Co. Dan semua menunya adalah daging. Salah satunya daging asal Australia seharga 2,2 juta Rupiah, padahal hanya satu potong kecil saja. Dan yang paling mahal adalah daging dari Amerika, satu piringnya harganya 3 juta Rupiah lebih. “Sekalipun mahal, enak, tidak tersentuh, karena saya masih dalam keadaan kenyang,” imbuh Habib Ahmad Alhabsy.
Ia kembali mengulang makanan yang paling nikmat yang enak disantap adalah, makanlah ketika lapar, makan bersama dengan orang yang dicintai dan mencintai. “Sedang yang ketiga adalah makanan yang paling nikmat itu adalah gratis,” ujar Habib Ahmad Alhabsy seraya bercanda membuat seisi masjid tertawa atas ucapan beliau.
Pada kesempatan ini, Habib Ahmad Alhabsy menyampaikan pesan, agar jangan malas-malas membalas amin. Setiap kali mendengar doa dan kebaikan dari mulut siapapun, agar segeralah mengucapkan kata Amin. Menurutnya orang yang berdoa dan orang yang ikut mengaminkan akan mendapat pahala yang sama di sisi Allah dan mendapatkan keberkahan yang sama di mata Allah.
Pada kesempatan ini pula, Habib Ahmad Alhabsy menyempatkan diri untuk menggalang dana untuk mewaqafkan Al Quran untuk Komunitas Lampung Riau mengaji. Habib Ahmad Alhabsy memulai menggalang dana. Di mulai dari 100 buah Alquran, 30 Alquran, 20 Alquran, 10 Alquran hingga 5 Alquran. Di mana satu Alquran maharnya sebesar Rp 100.000.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Yapenti Dr. H. Rendi Susiswo Ismail mewaqafkan sebanyak 130 buah Alquran, disusul oleh 50 Alquran, 30 Alquran sampai yang terakhir adalah 5 Alquran. Hingga di detik detik terakhir penggalangan dana untuk pembelian Alquran berhasil mengumpulkan donasi sebanyak 515 Alquran. “Alquran ini berbahan bagus sehingga bisa dipakai dalam waktu yang lama. Dan bahannya juga bagus, sehingga anak-anak kita para tahfidz penghafal Alquran ini bisa menggunakan Alquran ini dengan nyaman. Semoga amal jariyah bapak ibu sekalian diterima Allah. Dan tolong niatkan, agar donasi Alquran ini kita hadiahkan kepada orang tua kita. Suami ataun istri kita atau keluarga kita,” ujar Habib Ahmad Alhabsy.
Saat donasi digelar, banyak jamaah yang berebut untuk memberikan sumbangan atau donasi untuk Komunitas Lampung Riau mengaji. Bahkan tak sedikit dari para jamaah menangis ketika ia memberikan donasi. “Saya mendonasi 10 Alquran, yang saya hadiahkan kepada bapak dan ibu saya seraya menangis,” ujar salah seorang wanita yang turut serta memberikan donasinya.
Hingga diakhir acara, panitia dari Komunitas Lampung Riau mengaji berhasil mencatat ada sebanyak 515 donatur untuk membelikan Alquran kepada para tahfidz Komunitas Lampung Riau mengaji, yang jika dirupiahkan mencapai Rp 51.500.000.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN