BALIKPAPAN—Ratusan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknoligi Industri mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Digital Dasar yang digelar di Conference Room, Kampus Uniba, Jumat-Sabtu (26-27/05/2023.
Pelatihan ini digagas BPSDMP Kominfo Banjarmasin yang merupakan pelatihan bagi mahasiswa, calon pelaku usaha mikro, Kecil, dan menengah (UMKM), maupun pelaku UMKM konvensional, dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul di era revolusi industri 4.0. Pelatihan Kewirausahaan Digital Dasar mempelajari tentang pembentukan mindset kewirausahaan digital dan pengenalan terhadap wirausahawan digital dengan menjelaskan konsep, praktek, dan diskusi kelompok.
Hadir pada acara ini diantaranya Plt Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Syarifudin S.Sos, MA. Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal. Dekan Fakultas Teknik Industri Gunawan ST, MT,. dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Dr. Dwi Susilowati SE, M.M,.
Syarifudin S.Sos, MA., dalam sambutannya menyampaikan, selama masa Pandemi Covid 19 telah membuktikan bahwa usaha yang tetap surpive itu adalah usaha yang terdigitalisasi. Karena ketika seorang wirausaha mendigitalisasi usahanya, rupanya kadang tidak memerlukan tempat untuk offline. Dan saat Pandemi melanda negri ini beberapa waktu lalu, para wirausaha yang menggunakan digitalisasi masih bisa berjalan.
Menurutnya, untuk nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2021 itu mencapai 416 Triliyun Rupiah. Dan diprediksi pada tahun 2030 akan tumbuh sebesar 13 kali lipat atau 5.600 Triliyun Rupiah. Pada saat Pandemi Covid 19, pertumbuhan UMKM hanya mencapai 8 juta UMKM. Dan di Oktober tahun 2022 itu mengalami pertumbuhan 20,2 juta UMKM. Jadi ini ada kenaikan signifikan. Ternyata masyarakat itu bisa menerima sesuatu yang baru ketika dipaksakan dengan adanya wabah Covid yang melanda negeri ini. Atau harus ada sesuatu yang kondisinya emergency. “Kalau umpamanya tidak terpojok, mungkin kita akan masih tetap memaksakan untuk ofline. Sekarang kita lihat beberapa mall-mall di Jakarta dan di beberapa wilayah di Indonesia, swalayan sudah pada tutup,” ujarnya .
Sedangkan pertumbuhan UMKM di tahun 2024 akan ada 30 juta UMKM. Menurut Syarifudin, pihaknya berharap, agar para mahasiswa yang mengikuti pelatihan Kewirausahaan Digital ini, khususnya mahasiswa yang belum memiliki usaha atau akan membuka usaha atau bahkan sudah pernah usaha, tapi belum mendigitalisasi. Untuk itu kegiatan ini sengaja digelar untuk membagi ilmu dan pengalaman dengan para instruktur. Agar para mahasiswa ini diharapkan bisa mendigitalisasi suatu usaha. Karena nanti pelatihan ini, diharapkan para mahasiswa bisa memahami kewirausahaan. Kemudian mengadopsi digital. Serta bagaimana mengoptimalkan media sosial di dalam melakukan usaha. “Jangan sampai kita memiliki HP seharga 24 juta, tetapi secara penghasilan perbulan, itu tidak bisa menghasilkan. Hanya menjadi gaya hidup. Konsumtif. Jadi kami harapkan, setelah mengikuti pelatihan ini memulai usaha. Kita sekarang tidak perlu modal besar. Modal kita hanya paket data dan jaringan, Dengan paket data satu giga, kita sudah bisa buat usaha,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Uniba dalam sambutannya menyampaikan, ada dua kata kunci di kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Digital ini. Pertama kewirausahaan dan dan ke dua adalah digital. Kewirausahaan adalah suatu usaha yang memang bisa bertahan di saat Pandemi Covid 19 yaitu UMKM dan bahkan bisa berkembang dengan pesat. Terkait dengan kewirausahaan itu, sebanarnya mahasiswa Uniba relevan juga dengan visi Universitas Balikpapan, yaitu Unggul, Mandiri dan Berbudaya. Dan Mandiri itu di dalamnya adalah semangat untuk berwiraswasta atau menjadi entrepreneur.
Menurut Rektor Uniba, kata kunci sebuah entrepreneur adalah bagaimana bisa surpive dengan kemampuan ekonomi. Kepada para mahasiswa yang hadir pada kegiatan ini, Rektor Uniba menyampaikan, para mahasiswa ini masih sangat muda. Namun ketika berfikir kewirausahaan, maka ada dua kata kunci, bagaimana mungkin ketika memasuki umur 30 atau 40 tahun sudah merdeka secara finansial. Karena, jika para mahasiswa ini menjadi PNS dan memiliki gajih 3 juta perbulan dan setahun hanya 36 juta. Dan sepuluh tahun Cuma 360 juta. “Dan untuk konteks bisnis dan kewirausahaan, uang sejumlah itu bisa didapat dalam waktu beberapa bulan saja. Itu filosopi dari kewirausahaan,” ujar Rektor Uniba.
Dihadapan para mahasiswa, Rektor Uniba mengatakan, bahwa mahasiswa Uniba diharapkan merdeka secara finansial. Dan untuk mendapatkan itu mesti cerdas secara finansial. Berdasarkan semboyan Kampus Uniba, Unggul, Mandiri dan Berbudaya. Sehingga mahasiswa Uniba hendaknya memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan finansial itu sendiri.
Dari dua fakultas yang hadir pada pelatihan ini, seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik Industri ini, sebenarnya jika dikonversi bisa dilakukan. Jika Ekonomi berwirausaha dan Teknik Teknologi Industri itu digital. “Jadi ini kombinasi dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Semoga semua yang hadir pada pelatihan ini, jangan pernah ragu mau bekerja sama dengan Uniba terkait kewirausahaan. Karena kami akan fasilitasi dan kami akan mendorong dosen-dosen kami untuk wirausaha ataupun instruktur wirausaha,” ujar Rektor Uniba disambut tepuk tangan meriah sekaligus membuka kegiatan pelatihan ini.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN