BALIKPAPAN—Puluhan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi serta serta sejumlah siswa-siswi dari beberapa SMA dan SMK se-Balikpapan mengikuti Sosialisasi Kepemiluan dengan mengambil tema “Peran Generasi Millenial Dalam Menyukseskan Pemilu 2024” yang digelar di conference room Kampus Uniba, Rabu (7/6/2023).
Hadir pada acara ini diantaranya, Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal, Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha S.Pd, SH. Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa se-Balikpapan Fahchrezal Raihan dan Ketua BEM Universitas Balikpapan Agung Syahrir.
Rektor Uniba dalam beberapa kata sambutannya menyampaikan, satu yang krusial adalah meminta para Ketua dan Pengurus BEM, Mahasiswa dan siswa-siswi SMA atau SMK yang sudah memiliki hak pilih agar tahu apa itu Pemilu dan harus menyukseskan Pemilu. Beliau juga berpesan, mahasiswa sebagai seorang yang intelektual jangan percaya dengan hoax, karena dizaman digitalisasi seperti saat ini, mudah mencari refrensi di mana saja.
Rektor Uniba memohon kepada peserta sosialisasi ini agar mengikuti kegiatan ini dengan baik. Menurut Rektor Uniba ada dua yang krusial. Menurutnya, kalau pemilihan calon legislatif masih biasa-biasa saja. Namun kalau pemilihan presiden itu yang luar biasa. Banyak fitnah dan banyak saling menjatuhkan. Dan tentunya akan ada pertanyaan, apa yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. Apakah para calon presiden ini memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melaksanakan program-program lima tahun ke depan. “Kalau misalnya kita gambarkan, Indonesia itu tantangannya adalah birokrasi, korupsi dan infrastruktur. Kalimantan Timur salah satu kelemahannya infrastruktur. Jadi kita harus mencari, siapa yang sanggup membangun infrastruktur secara lebih baik. Dan siapa yang mampu memberantas korupsi,” ujar Rektor Uniba.
Lebih lanjut Rektor Uniba menyampaikan, bahwa Indonesia itu salah satu negara yang kaya sumber daya alamnya, termasuk Kalimantan. Akan tetapi masih ada masyarakat Kalimantan yang hidupnya miskin. Begitu pula dengan pendapatan pajaknya yang luar biasa besarnya. “Nah kalau seandainya tidak ada korupsi, maka Indonesia ini akan Makmur. Untuk itu anda menjadi yang terdepan dan jangan pernah minder bahwa anak Kalimantan Timur itu lebih cerdas dari yang lain. Anda akan lebih cerdas. Tapi kata kuncinya adalah belajar dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Rektor Uniba juga berharap, agar anak muda Kalimantan Timur untuk orang yang sukses. Orang yang mampu mengisi pembangunan. Sebagai Rektor, beliau akan mendukung dan berharap kegiatan sosialisasi ini akan berjalan dengan baik Pemilu 2024 juga akan berjalan dengan baik.
Usai memberikan sambutannya, acara dilanjutkan ke acara inti, yaitu paparan yang disampaikan oleh Noor Thoha. Di hadapan seluruh peserta, Noor Thoha ada beberapa hal yang disampaikan, diantaranya bahwa Pemilu itu merupakan Musyawarah Besar Rakyat Indonesia untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, dan DPRD. Arena konflik yang sah dan dilegalkan untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan. Untuk menata kemajuan bangsa ke depan dalam bingkai NKRI.
Kemudian Noor Thoha juga menyampaikan tahapan Pemilu, yang rinciannya sebagai berikut, perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih. Pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu. Penetapan peserta Pemilu. Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan. Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Masa kampanye Pemilu. Masa tenang. Pemungutan dan penghitungan suara. Penetapan hasil Pemilu dan yang terakhir adalah pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Selanjutnya Noor Thoha menyampaikan tentang peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah yaitu untuk kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban Penyelenggara Pemilu, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan dan fasilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di sesi akhir paparannya, Noor Thoha menyampaikan tentang bantuan dan fasilitas, berupa, penugasan personel pada sekretariat PPK, panwaslu Kecamatan, dan PPS. Penyediaan sarana ruangan sekretariat PPK, Panwaslu Kecamatan dan PPS. Pelaksanaan sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan Pemilu. Pelaksanaan pendidikan politik bagi pemilih untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Kelancaran transportasi pengiriman logistik. Pemantauan kelancaran penyelenggaraan pemilu dan kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Pemilu.
Usai menyampaikan paparannya, acara dilanjutkan dengan diskusi dan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, para peserta begitu antusias mengajukan beberapa pertanyaan kepada Noor Thoha. Diantaranya pertanyaan dari Ketua BEM Universitas Tri Darma, Muhammad Ali Amin yang mempertanyakan mengapa seorang mantan koruptor masih bisa ikut berpilitik? Dan Noor Thoha menjawabnya dengan gamblang, bahwa itu tidak masuk ke ranah KPU, melaimkan sudah menjadi keputusan MK. “Apabila MK sudah memutuskan dan menetapkan seseorang masih memiliki hak politik. Ya kami tentu saja mengikuti apa yang telah diputuskan oleh MK,” ujarnya.
Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa masih ada saja salah dalam perhitungan suara, contoh kasus orang yang sudah tidak ada atau meninggal dunia suaranya masih ada? Hal ini karena proses dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. “Jadi Dinas Catatan Sipil itu tidak boleh menghapus data jika ada warga yang meninggal dunia namun tidak dilaporkan oleh pihak keluarga ke Kantor Catatan Sipil,” ujar Noor Thoha lagi. Kemudian adalag pertanyaan, mengapa masih banyak orang yang anti-politik? Menurut Noor Thoha, ini disebabkan karena pendidikan yang kurang terhadap politik dan kurang wawasan terhadap politik.
Pada Pemilu tahun 2024 sebanyak 50% itu pemilih dari generasi millenial dan generasi Z. dan Pemuda adalah penentu pemimpin di masa depan. Pemilu merupakan musyawarah besar rakyat Indonesia untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden dan DPRD. Pemilu adalah penentu kemajuan bangsa ke depan dalam bungkai NKRI.
Kontribusi Pemilu terhadap integrasi bangsa adalah pembentukan sistem yang kuat agar negara tidak pecah yaitu sistem demokrasi. Pembangunan daerah ini bisa dimulai dari Pemilu, karena Pemilu adalah penentuan pemimpin yang akan menentukan masa depan bangsa agar menjadi lebih baik. “Semua keputusan pemimpin adalah keputusan politik, dari tidur sampai bangun tidur tidak terlepas dengan yang namanya politik,” pungkas Noor Thoha.
HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN