Akan Diajak Lomba ke AS, Deputi PKP Kemenpora Puji Ecoprint Hasil Karya Kewirausahaan Universitas Balikpapan dan Rumah Ampiek


BALIKPAPAN— Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda (PKP) Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia Tri Winarno, Ak, MM, CA memuji hasil karya pelatihan ecoprint di acara Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis Pemanfaatan Iptek, yang digelar di Ballroom Putri Aji Karangmelenu, Gedung G, lantai 8, Kampus Universitas Balikpapan, Kamis (23/11/2023).

Tri Winarno menyampaikan dihadapan para peserta pelatihan ecoprint bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenpora bersama Kewirausahaan Universitas Balikpapan yang diketuai oleh Dr. Indrayani M.Pd dan Hj. Syarifah Emi Alaydrus selaku owner Rumah Ampiek. Menurutnya kegiatan ini bukan hanya berhenti di pelatihan ini saja. ”Jadi kegiatan ini tidak hanya berhenti di ruangan ini saja. Namun di program ini harus punya subscriber activity yang kedepannya memberikan nilai tambah bagi peserta yang mengikuti pelatihan,” ujarnya.

Ia pun berpesan agar jangan takut untuk berbuat. Jangan takut untuk memulai. Karena Kemenpora memiliki program yang telah disiapkan untuk mengikuti lomba fashion tingkat dunia. Deputi PKP juga mengatakan di tahun depan Kemenpora akan menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan yang sifatnya fashion untuk mengikuti pameran fashion tingkat internasional di Amerika Serikat.

Peran Kemenpora sendiri di sini sebagai mentor dan fasilitator. Dan berharap agar Kewirausahan Uniba dan Rumah Ampiek harus memenuhi standar berdasarkan kualitasnya dan harus memenuhi persyaratan tingkat internasional yang telah ditentukan. Karena nanti ada kurasi dari beberapa tim untuk memenuhi persyaratan diantaranya secara dokumentasi, administrasi dan persyaratan lainnya.

Setelah menyimak penjelasan dari Hj. Syarifah Emy Alaydus selaku owner Rumah Ampiek, Deputi PKP Kemenpora mengutarakan, bahwa beberapa karyanya sebetulnya tinggal dari desain saja yang perlu sedikit penyempurnaan. Karena standar internasional ini berbeda. Dan kalau sudah memenuhi standar internasional dan seleranya selera internasional, maka bukan selera nasional lagi.  Sementara kalau selera internasional harus memiliki identitas suatu produk dan harus memenuhi standar internasional.

“Tentunya nanti kain ecoprint ini diharapkan memiliki keunikan yang tersendiri. Mohon nanti dari Tim Kewirausahaan Uniba termasuk Rumah Ampiek kalau memang nanti lolos secara kurasi internasional, maka kami siap untuk memfasilitasi Kewirausahaan Uniba dengan Rumah Ampiek untuk mengikuti lomba fashion di Los Angeles, Amerika Serikat tahun depan. Namun dengan catatan harus lolos kurasi internasionalnya terlebih dahulu,” pungkas Tri Winarno.

HUMAS UNIVERSITAS BALIKPAPAN